Mohon tunggu...
Arief Baskoro
Arief Baskoro Mohon Tunggu... -

Iqra' Bacalah,.. Membacalah sampai kau tak bisa lagi membaca. Dan,. Menulislah sampai kau tak bisa lagi untuk menulis!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan-Mu jatuh di Kota mu

19 Mei 2018   23:48 Diperbarui: 19 Mei 2018   23:47 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepenggalah kabut turun dikotamu

Kota tanpa risau katamu yang tak pernah kujemu soal rindu

Anak anak kecil bertaburan di sudut-sudut angkot

Dipenghujung bulan ruwah, besi besi bertebaran dijalan jalan pulang

Ramadhan yang kunjung datang disudut jalan pedagang kaki lima berhamburan datang dan pergi digilas baju hijau berseragam

Buitenzorg, kita tak pernah saling rindu bukan?

Tapi jingga merona dibalik gagahnya gunung salak menjadi ruh

Jiwa jiwa yang hilang

Tubuh kan berterbangan

Dan ramadhan yang kembali datang

Gemericik dzikir dimana mana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun