Padahal keyakinan tidak cukup hanya dengan itu saja,!"
Untuk sampai pada tahapan yakin, kita harus melewati jalan Nubuwwah, petunjuk kenabian, sebagai penterjemah kitab suci Al Quran.  Aku merasa keyakinan ku memiliki landasan yang rapuh. Bagaimana aku harus menjelaskan hal ini untuk anak-anakku nanti? Agama yang aku anut dan yakini ini mirip warisan, diturunkan dari kakek ke ayah, ayah ke anak, begitu seterusnya. Padahal rentang waktu kenabian dengan kehadiran ku, sudah berjarak seribu empat ratus tahun,?  ( klik ini )
Batinku bergolak, untuk mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang bergayut dibenak ku. Aku juga mendengar, bahwa telah terjadi banyak perpecahan pemikiran, banyak mazhab, banyak sekte, banyak firqah dalam Islam, yang katanya agama yang satu? Â Bahkan aku juga mendengar, banyak peperangan terjadi antara sesama Muslim, setelah wafat nya Rasul, Muhammad sang utusan. ( klik disini )
Pernah ku baca, bagaimana Khalifah Usman terbunuh di Istana nya sendiri?, Bagaimana kemudian khalifah Ali berperang dengan Ummul Mukminin, Aisyah binti Abubakar, didukung Thalhah dan Zubair Ibn Awwam, yang merupakan tokoh -tokoh besar Islam dan termasuk sahabat Rasul ?
Selanjutnya khalifah Ali juga berperang dengan Muawiyah ibn  Abi Sofyan, yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Syam?  Mengapa gubernur berperang dengan khalifah nya? dan khalifah memerangi gubernur nya? Â
Mengapa mereka menumpahkan darah sesama muslim? Apa yang mereka per tentang kan?
Pertanyaan ini mengikuti  benakku, itulah mengapa aku mencoba mencari jawaban nya, dan memutuskan niat ku untuk masuk pondok pesantren, nanti di pulau Jawa!" .  #Bersambung Episode : 21 ( baca selanjutnya ) ( baca dari awal ) ( baca lain nya )@Arie, 16092019Â