"Jelaga itu, bukan noda, melainkan cerita---tentang janji yang ditepati tanpa saksi, tentang setia yang bertahan meski tak pernah dipanggil dengan nama."
Lampu itu tak pernah benar-benar mati, hanya tak lagi bersinar seperti dulu. Ia menyala dalam diam, ditutupi abu dari hari-hari yang tak sempat dibersihkan. Orang-orang datang dan pergi, memandang sekilas, lalu pergi tanpa sadar bahwa cahaya temaram itu bukan karena rapuh, tapi karena terlalu lama menanggung beban yang tak diucapkan. Ia bukan tak mampu bersinar, hanya lelah dijadikan penjaga dalam gelap yang tak pernah dihargai.Â
Dalam rumah yang dulu penuh tawa, lampu itu kini menyinari ruang yang dingin, tempat segala yang dahulu hangat berubah jadi bayang. Ia tak memilih untuk tetap menggantung di sana, tapi tak pernah sekalipun ia menolak menyala. Jelaga itu, bukan noda, melainkan cerita---tentang janji yang ditepati tanpa saksi, tentang setia yang bertahan meski tak pernah dipanggil dengan nama.Â
Mereka bilang cahayanya terlalu suram, tak cukup untuk menerangi apa pun. Tapi tak ada yang bertanya, berapa kali ia menyala saat semuanya gelap? Tak ada yang tahu, berapa malam ia berjaga, tak pernah padam meski tak diminta. Lampu berjelaga itu, ia bukan tentang terang atau gelap tapi tentang mereka yang tetap menyala meski dilupakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI