Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Musim Dingin yang Kemarin

2 Desember 2023   03:08 Diperbarui: 2 Desember 2023   03:47 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi FB page Inspired Angels

Desember tanggal satu telah berlalu. Demikian pula perayaan kebahagiaanku. Hanya saja ada sedikit berbeda karena sebuah alasan itu. Sesungguhnya melintas segenap rindu yang meragu. Ternyata tak selamanya berlangsung seperti yang kumau.

Perjalanan yang panjang. Mengukir sebuah kenang. Segala sesuatu membayang. Dalam redup cahaya remang. Mengjngatkanku pada musim dingin yang gamang. 

Waktu itu di tahun yang lalu. Banyak cerita kau beri. Seolah ada suatu penanda hati. Bahwa ada kisah manis antara kau dan aku. Namun waktu berlalu. Masing-masing kita memilih sendiri.

Bagaimana mengusik ingin yang tak kunjung menepi? Namun perjalanan tak pernah berakhir. Tak ada titik temu dalam petualangan kita. Ada sebuah keputusan yang sungguh melukai dari dalam diri. Demi sebuah kedamaian yang tak terperi.

Ada banyak cerita kita di musim dingin yang kemaren. Saru tahun berlalu jelang musim djngjn berikutnya. Telah kita melangkah dalam empat musim ternyata. Dan ada begitu banyak memori telah terukir. 

Akankah musim dingin kali ini ada cerita baru?  Aku tak tahu.

....

Written by Ari Budiyanti

Baca juga: Sahabat Itu Kita

#PuisiHatiAriBudiyanti

2 Desember 2023

....

2-2.690

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun