Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pentingnya Sebuah Peringatan Karya

19 Juli 2021   18:55 Diperbarui: 19 Juli 2021   19:14 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Sapardi Djoko Damono. Sumber foto: wikiwand

Hari ini ketika membuka media sosial tepatnya facebook, saya mendapati status 1 tahun lalu. Sebuah puisi karya Bapak Sapardi Djoko Damono berjudul "Pada Suatu Hari Nanti". Berikut ini puisi Beliau.

Pada Suatu Hari Nanti

Pada suatu hari nanti,
jasadku tak akan ada lagi,
tapi dalam bait-bait sajak ini,
kau tak akan kurelakan sendiri.

Pada suatu hari nanti,
suaraku tak terdengar lagi,
tapi di antara larik-larik sajak ini.

Kau akan tetap kusiasati,
pada suatu hari nanti,
impianku pun tak dikenal lagi,
namun di sela-sela huruf sajak ini,
kau tak akan letih-letihnya kucari.

....
Karya Sapardi Djoko Damono
....

RIP Bapak Sapardi Djoko Damono
19 Juli 2020

...

Di bagian bawah puisi saya cantumkan berita duka Beliau. Sudah 1 tahun berlalu dari berpulangnya Bapak Sapardi Djoko Damono pada sang Khalik. Namun karya-karya Beliau abadi di hati kita. 

Bagaimana dengan kita? Para penulis di Kompasiana yang terhormat. Seberapa Anda menghargai buah karya kalian? Tulisan-tulisan dengan berbagai kategori di sini adalah sumber inspirasi bagi pembaca. Apakah Anda menghargai karya-karya Anda sendiri?

Saya salah seorang kompasianer yang suka mengapresiasi diri sendiri dengan menuliskan aneka pencapaian karya di sini. Mulai dari ketika artikel saya mendapat label pilihan editor, masuk kategori Nilai Tertinggi, Terpopuler Umum dan Terpopuler kategorinya, pun ketika menjadi artikel utama, saya mengabadikannya.

Bahkan hal sederhana seperti artikel saya dibagikan oleh media sosial Kompasiana baik facebook, tweeter, maupun Instagram, itu sudah membahagiakan sekali buat saya. Semua ada laporannya pada saya untuk kenangan diri. 

Saya tidak mau menjadi lemah hanya karena orang lain yang mungkin kurang mengapresiasi karya-karya saya pribadi. Saya akan terus menulis, berkarya, dan menggunakan talenta/kelebihan dari Tuhan. 

Dokumen pribadi tangkap layar akun Kompasiana Ari Budiyanti per 19 Juli 2021
Dokumen pribadi tangkap layar akun Kompasiana Ari Budiyanti per 19 Juli 2021

Karya puisi saya memang termasuk puisi sederhana dan lugas. Namun saya menyukai puisi-puisi saya. Mama saya juga salah seorang yang sangat mendukung kegiatan menulis saya. Beliau sangat mengapresiasinya. Ini sungguh sebuah kekuatan buat saya melanjutkan perjalanan di dunia literasi dan edukasi lewat karya puisi.

Bukan hanya itu, karya-karya lainnya juga sudah saya torehkan di sini. Kegiatan berkebun yang menyenangkan. Aneka bunga koleksi saya. Perjalanan ke berbagai tempat wisata. Kegiatan literasi saya di sekolah dan di rumah. Semua terpatri manis di Kompasiana. Setidaknya sudah genap jumlah karya saya di angka cantik per hari ini.

Ada 1.678 karya dan 1.190 di antaranya mendapat label pilihan editor Kompasiana. Ini bukan pencapaian biasa. Buat saya ini hal luar biasa. Tak pernah saya bayangkan akan menempuh perjalanan kepenulisan sejauh ini. Syukur kepada Tuhan.

Saya sudah bahagia dengan segala pencapaian saya hari ini. Setidaknya karya-karya saya sejumlah 1.678 di Kompasiana ikut menghiasi literasi Indonesia. Negeri yang kucinta.

Jika pada waktunya nanti ketika masa perjalanan hidup saya sudah habis atau menemui akhirnya seperti Bapak Sapardi Djoko Damono, saya juga ingin dikenang karya-karyanya. Semoga karya-karya saya tidak akan lenyap begitu saja saat nanti saya pergi.

Iya mungkin pada suatu hari nanti. Hingga harinya tiba, marilah bersinergi bersamaku berkarya di Kompasiana dengan tulisan-tulisan berharga dan bermakna. Jangan menyerah kawan. Jika tidak ada yang menghargai karyamu, hargailah seluruh buah karyamu sendiri.

Bahagialah dengan segala tulisanmu. Jangan letakkan kebahagiaanmu pada penilaian orang lain semata. Jika mau, ikutilah caraku memperingati setiap pencapaian karya kita di manapun berada. Karya yang membangun dan mengedukasi bangsa.

Salam literasi dari pemuisi hati 

....

Written by Ari Budiyanti

19 Juli 2021

Karya ke 1679

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun