Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sentuhan Kasih Sahabat Kecilku

12 September 2020   13:42 Diperbarui: 12 September 2020   14:54 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: bimba-aiueo.com

Dia mendapatkan semua perhatian penuh dari bapak dan ibunya sehingga kebaikan pula yang dia tunjukan pada teman-teman barunya. Hati yang penuh kasih nampak dalam perhatiannya terhadap teman-temannya satu persatu.

Keinginan untuk menyayangi dengan menghampiri dan membelai mereka yang menangis. Mengajak gurunya mendekati teman yang menangis itu dan menggerakan tangan gurunya untuk membelai teman yang menangis tersebut. Sungguh sebuah kebaikan hati sederhana dari ketulusan seorang Dika kecil. 

Salah satu muridku yang berusia belum genap 3 tahun. Dia yang mengajariku kelembutan dan cinta kasih yang sebenarnya dibutuhkan setiap hati anak-anak yang sedih terpisah dari orang tuanya. Terimakasih sahabat kecilku yang juga muridku, yang kini justru menjadi seperti guru bagiku.

Dimanakah aku dapat belajar hal besar seperti itu jika bukan dari anak-anak kecil. Masih banyak lagi kebaikan hati anak yang nampak dalam segala perhatian sederhana mereka terhadap teman dan gurunya. 

Bahkan hal seperti sekedar memberi ucapan selamat pagi, yang mungkin begitu sederhana dan diabaikan oleh kebanyakan orang dewasa, bisa menjadi pemacu semangat bagi mereka, anak-anak kecil menjalani hari mereka di kelas. Terimakasih murid-murid kecilku yang juga sekaligus telah menjadi "guru-guruku".

....


Sebuah kisah yang terinspirasi masa-masa saya masih mengajar anak-anak toddler (usia batita). Lebih dari 1o tahun lalu. 

Sebelum ada pandemi, sebelum ada PSBB dan yang sekarang kembali PSBB di Jakarta. 

Saat masih bebas bertemu dengan anak-anak di gedung sekolah dengan segala keriuhan mereka. Betapa rindunya bu guru ini. 

Note: Dika, bukan nama sebenarnya.

.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun