Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rain

19 Juli 2020   13:12 Diperbarui: 19 Juli 2020   15:46 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetesan air hujan di kelopak dan mahkota bunga wijaya kusuma. Dokpri


I cry
I am so sad
Sadly saw them
They are too beautiful
Their crown fell down
Piece by piece


The rain drops
Too hard
Too heavy
Too bad

I couldn't make it stop

The wind's too fast
So fast
So hurt
I can't stop it too

But..
They can just stay
Stand still

But hurt
Can't run
Can't go anywhere

Again
Just stay..
Even so cold
And hurt again

...
Ari Budiyanti
July 19 th
2017

...

Puisi ini tetiba muncul diingatan bertepatan dengan berita duka bagi Indonesia

Sastrawan Indonesia, Bapak Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu, 19 Juli 2020 pukul 09.17 WIB di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan. (Sumber berita Kompasiana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun