Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keseruan Menikmati Pantai Pangandaran bersama Keluarga

4 Januari 2020   16:10 Diperbarui: 5 Januari 2020   20:07 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Pandaran yang terletak di Jawa Barat, merupakan tempat wisata yang menarik bagi para pencinta olahraga surfing. Jika Anda ingin berwisata sekalian melakukan hobi Anda, surfing, bisa ke pantai Pangandaran. Tapi jika Anda mempunyai hobi traveling, Pangandaran juga menjadi tempat yang saya rekomendasikan, apalagi bagi para pencinta laut. 

Foto di atas menggambarkan kondisi di Pantai Pangandaran yang saya kunjungi hari Senin, 30 Desember 2019 bersama keluarga. Bagi penggemar fotografi, tempat ini juga sangat menjanjikan untuk mendapatkan aneka jenis puisi. 

Kawasan Cagar alam di Pangandaran. Photo by Ari
Kawasan Cagar alam di Pangandaran. Photo by Ari

Tidak jauh dari pantai Pangandaran, ada satu lokasi menarik cagar wisata alam. Di sana ada beberapa jenis hewan yang dilindungi dan bisa Anda amati, seperti rusa dan monyet. Jika beruntung, rusa-rusa ini berjalan-jalan di pantai. 

Kawanan rusa berjalan di pantai Pangandaran. Photo by Ari
Kawanan rusa berjalan di pantai Pangandaran. Photo by Ari

Selain bisa melihat aneka hewan ini, Anda bisa juga naik perahu nelayan yang disewakan untuk berlayar dari kawasan pantai Pangandaran berpasir hitam menuju kawasan berpasir putih. Di sana Anda akan banyak mendapati aneka kerang.

Perahu yang disewakan. Photo by Ari
Perahu yang disewakan. Photo by Ari

Anda hanya harus membayar per orang Rp. 25.000,00 untuk naik perahu ini pulang pergi menuju wisata pasir putih. 

Perahu di pantai Pangandaran. Photo by Ari
Perahu di pantai Pangandaran. Photo by Ari

Jika sedang tidak membawa pengunjung, maka perahu-perahu ini akan di tambatkan di sepanjang pantai. Di kesempatan lain, mungkin perahu-perahu ini menjadi perahu untuk menangkap ikan oleh para nelayan.

Aneka Perahu Nelayan di Pantai Pangandaran. Photo by Ari
Aneka Perahu Nelayan di Pantai Pangandaran. Photo by Ari

Namun Anda harus berhati-hati jika mendapati perahu ini tertambat dekat permukaan pasang air laut. Saat ada ombak besar, perahu ini bisa bergerak dan mengenai pengunjung yang berenang di dekat perahu. Namun jika tetap waspada dan hati-hati pasti bisa terhindar dari benturan dengan perahu.

Perahu yang ditambatkan di pantai dekat air laut. Photo by Ari
Perahu yang ditambatkan di pantai dekat air laut. Photo by Ari

Lihatlah, saya sudah mengumpulkan sangat banyak foto hanya di kawasan pantai berpasir saja. Apalagi jika Anda gemar fotografi. Pasti Anda bisa mendapatkan lebih banyak foto menarik.

Selain aneka perahu nelayan, ada juga papan selancar dengan berbagai ukuran yang disewakan di sini.

Aneka selancar yang disewakan di pantai pangandaran. Photo by Ari
Aneka selancar yang disewakan di pantai pangandaran. Photo by Ari

Harga papan selancar ini mulai dari Rp. 10.000,- untuk ukuran kecil, Rp. 15.000,- untuk ukuran sedang dan Rp. 20.000,- untuk ukuran besar. 

Penyewaan papan selnacar di sepanjang pantai Pangandaran. Photo by Ari
Penyewaan papan selnacar di sepanjang pantai Pangandaran. Photo by Ari

Anda tinggal memilih saja, mau meminjam papan selancar dengan gambar apa. Karena tersedia aneka pilihan gambar dan warna papan selancar. 

Kami menyewa 3 papan selancar berukuran sedang untuk digunakan oleh 3 keponakan saya yang masih kecil. Mereka sungguh menikmati bermain di Pantai Pangandaran. 

Bergaya di atas papan selancar di Pantai Pangandaran. Photo by Ari
Bergaya di atas papan selancar di Pantai Pangandaran. Photo by Ari

Rasanya senang sekali menjadi anak-anak. Mereka bebas berekspresi bermain dengan air laut dan papan selancarnya. 

Keponakan perempuan dan laki-laki puas bermain demgan papan selancar masing-masing. Photo by Ari.
Keponakan perempuan dan laki-laki puas bermain demgan papan selancar masing-masing. Photo by Ari.

Mau mengajak mereka pulang? Susah. Anak-anak kalau sudah bertemu air rasanya tak mau berhenti. Ingin lagi dan lagi. Apalagi air laut dengan gelombangnya yang memukau. Seolah ingin berkejaran dengan ombak.

Menunggu ombak datang di atas papan selancar. Dokumen pribadi
Menunggu ombak datang di atas papan selancar. Dokumen pribadi
Jangankan anak-anak, kami para orang dewasa juga sangat menikmati bermain di tepian laut ini. Berusaha menangkap gelombang yang datang. Membangun istana pasir. Dan sekedar menikmati terjangan ombak.

Menikmati terjangan ombak. Photo by Ari
Menikmati terjangan ombak. Photo by Ari

Kami juga merasakan pasir-pasir itu menyelimuti badan saat gelombang laut menerpa kami. Namun semua itu sungguh kami nikmati. Tak ada habisnya rasa puas dan kagum berada di laut Pangandaran ini.

Menikmati deburan ombak di Pantai Pangandaran. Dokumen pribadi
Menikmati deburan ombak di Pantai Pangandaran. Dokumen pribadi

Keseruan dan kenikmatan main air laut tetap harus memperhatikan kaidah dan aturan yang berlaku. 

Ada petugas pantai yang mengingatkan par apengunjung untuk tetap berada di jalur aman. Dengan suara keras berbekal michrophone, para petigas berkeliling naik mobil kuning untuk mengingatkan pengunjung. 

Mobil petugas pantai Pangandaran yang sedang berpatroli. Photo by Ari
Mobil petugas pantai Pangandaran yang sedang berpatroli. Photo by Ari

Mereka berulang kali mengingatkan pengunjung pantai yang saat itu kebanyakan wisatawan domestik untuk berenang tidak jauh dari garis pantai. Menghindari beberapa titik berbahaya di laut yang sudah diberi tanda bendera merah oleh petugas.

Bendera merah di laut tepi pantai yang merupakan tempat rawan arus deras. Photo by Ari
Bendera merah di laut tepi pantai yang merupakan tempat rawan arus deras. Photo by Ari

Di area dengan bendera merah, bisa muncul sewaktu-waktu arus laut yang kuat dan bisa menarik wisatawan ke arah laut. Karena itu daerah tersebut harus dihindari. Petugas tak segan menegur pengunjung yang tidak taat. Mereka akan menyebutkan dengan keras melalui michrophone yang mereka bawa. 

Photo dokumen pribadi
Photo dokumen pribadi

Pantai memang indah. Pesona lautnya memang tak terlukiskan. Namun kota harus tetap sadar diri dan berhati-hati. Jangan sampai membahayakan keselamatan pribadi.

Adik saya bermain bersama keponakan-keponakan kami. Photp by Ari
Adik saya bermain bersama keponakan-keponakan kami. Photp by Ari

Anak-anak kecil harus bermain dalam pengawasan orang dewasa saat di pantai. Jangan membiarkan mereka menkmati bermain di pantai tanpa pengawasan. Sepanjang kami di pantai, kami mengawasi keponakan-keponakan kecil kami dengan ketat. Ikut bermain bersama sekalian menjaga keamanan mereka. 

Selesai bermain di pantai. Photo bersama ala olahragawan. Photo by Ari
Selesai bermain di pantai. Photo bersama ala olahragawan. Photo by Ari

Bagi wisatawan yang membawa banyak barang, tentu harus menjaga sendiri keamanan barang bawaan. Ada penyewaan tikar maupun tempat duduk dengan meja di sekitar pantai. Masing-masing seharga Rp. 20.000,- yang bisa dipakai sepuasnya.

Ibu dan kakak perempuan saya sedang beristirahat di bawah tenda menjaga bsrang-barang. Photo by Ari
Ibu dan kakak perempuan saya sedang beristirahat di bawah tenda menjaga bsrang-barang. Photo by Ari

Ibu, saya dan kakak bergantian duduk menjaga barang-barang bawaan kami. Jadi semua bisa gembira menikmati bermain air laut, namun juga keamanan barang terjaga.

Kami menyewa tempat yang tak jauh dari kamar mandi sehingga memudahkan kami untuk membersihkan badan selesai bermain di air laut. 

Saya, Ibu dan Kakak perempuan bergantian menunggu barang-barang. Photo by Ari
Saya, Ibu dan Kakak perempuan bergantian menunggu barang-barang. Photo by Ari

Ini bangku yang kami sewa untuk duduk dan menyimpan barang-barang bawaan kami. Aneka makanan kami bawa. Juga minuman sebagai bekal dari rumah. Di sini memang banyak penjual makanan, namun untuk harganya beraneka dan relatif mahal. Tentu saja itu hal biasa di tempat wisata. Karena itu untuk berhemat, kami membawa aneka makanan sendiri. 

Penjual kepompong di tepi pantai Pangandaran. Photo by Ari
Penjual kepompong di tepi pantai Pangandaran. Photo by Ari

Jika Anda ingin membeli aneka kepompong di tepi pantai ada juga. Mereka menjajakannya lengkap dengan rumah kepompong. 

Selain itu ada juga penjual pecel, rujak, aneka ikan asin, dan makanan lainnya. Es tung-tung biasa kami sebut, atau es puter hanya 1 skop kecil sekali harganya Rp. 5000,-. Buat saya itu tergolong mahal. Biasanya di pasar dekat rumah hanya dijual Rp.2.000,- dan lebih banyak es puter yang kami dapat. 

Tapi namanya berwisata, sesekali saja mengeluarkan uang lebih untuk jajan. 

Kalau Anda bosan atau lelah bermain air, ada juga kuda yang disewakan untuk berkeliling pantai. Harga sewa kuda satu pengunjunjung dengan jarak khusus, Rp. 50.000,-

Bukan hanya itu, di bagian tepi jalan raya dekat pantai ada juga aneka kendaraan unik yang disewakan untuk mempermuadah akses di Pantai Pangandaran yang luas ini. 

Selain itu banyak juga dijual aneka cinderamata. Mulai dari berbagai macam baju dan celana pantai, kain pantai, kacamata, topi dan lain-lain. 

Seandainya passion yang Anda miliki adalah traveling, maka Pantai Pangandaran ini sungguh saya rekomendasikan untuk Anda datangi. Memang akan mengeluarkan biaya cukup banyak, namun Anda tidak akan kecewa.

Sekian kisah saya yang juga mempunyai hobi traveling. 

Salam damai bagi semua. Berbahagialah senantiasa selama kesempatan masih ada untuk Anda.

...

Written by Ari Budiyanti

4 Januari 2020

Photo penulis bersama dua keponakannya. Dokumen pribadi
Photo penulis bersama dua keponakannya. Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun