Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Indahnya Mekar Bunga Kaktus Hanya Bisa Dinikmati di Pagi Hari

30 November 2019   10:58 Diperbarui: 14 April 2021   13:12 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Kaktus di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah

Dia akan terus menguncup. Saya memberi tahu ibu saya. Dan hasilnya, pagi ini Ibu mengabadikan bunga-bunga kaktus segera sebelum menguncup kembali. Ibu saya rajin bangun pagi untuk bersepeda di sekitar rumah, melewati persawahan. 

Jadi sebelum bersepeda, Ibu menyempaykan memotret mekarnya bunga kaktus sebanyak-banyaknya. Berikut ini foto-foto bunga Kaktus kiriman Ibu saya.

Bunga Kaktus 4 di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah
Bunga Kaktus 4 di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah
Bunga Kaktus muncul di tempat pendek jadi terjangkau kamera penuh.

Bunga Kaktus 5 di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah
Bunga Kaktus 5 di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah
Beberapa bunga kaktus yang mekar dan satu bunga sudah mekar kemaren, jadi tertinggal sisa mekarnya yang menguncup. Pucuknya akan semakin menghitam dan akhirnya akan gugur sendiri bunga kaktus ini.

Bunga Kaktus 6 di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah
Bunga Kaktus 6 di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah
Tanaman kaktus ini memang sangat tinggi. Bahkan ketinggiannya sudah melewati tingginya kabel listrik. Karena untuk alasan keamanan, tanaman kaktus ini jadi sering dipotong agar tidak sampai setinggi kabel listrik lagi. Letaknya yang berdekatan dengan pohon cemara kami, jadi memberi kesan cemara berbunga putih. Indah sekali ya.

Bunga Kaktus 7 di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah
Bunga Kaktus 7 di halaman depan rumah. Dokumen pribadi. Photo by Bu Mardiyah
Perhatikan durinya yang menempel di semua bagian batang kaktus. Tahukah anda bahwa duri-duri ini sebenarnya adalah bentuk daun kaktus itu sendiri. Keruncingannya selain untuk fungsi pertahanan diri juga sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan. Dengan bentuk daun runcing inilah mengurangi evaporasi/penguapan air melalui daun. Karena itu kaktus sangat mudah tingal di daerah gurun/padang pasir. 

Bunga Kaktus. Photo by bu Mardiyah
Bunga Kaktus. Photo by bu Mardiyah
Batangnya yang tebal mampu menampung air dengan jumlah sangat banyak. Karena itulah kaktus tergolong tanaman je is sukulen. Akarnya bisa tumbuh memanjang untuk mencari sumber air sebanyak mungkin. 

Pengalaman pertama saya melihat bunga kaktus mekar sempurna, sungguh menghebohkan. Saya memotret setiap bagian bunga tersebut. Koleksi foto bunga kaktus pertama yang saya lihat mekarnya ada di salah satu blog saya. Anda bisa lihat di Mahkota Bunga Kaktus.

Screenshot foto aneka posisi bunga kaktus. Dokumen pribadi. Photo by Ari
Screenshot foto aneka posisi bunga kaktus. Dokumen pribadi. Photo by Ari
Lihatlah foto di atas yang saya buat beberapa tahun lalu. Ada banyak sekali pose bunga kaktus hanya dari satu saja bunga pertama yang saya lihat.

Bahkan bagian kelopak bunganya dan mahkota bunganya saya foto datu persatu dengan jarak dekat. Anda bisa lihat pula foto-fotonya di sini Petals of cactus flower.

Petals of cactus flower. Photo by Ari
Petals of cactus flower. Photo by Ari
Terakhir, saya juga mengabadikan keindah putik dan benang sari dari bunga kaktus ini. Silakan disimak fotonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun