Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Selamat Hari Pohon Sedunia. Sudahkah Anda Menanam Pohon?

21 November 2019   21:08 Diperbarui: 21 November 2019   21:39 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka pohon di halaman depan rumah Ibu. Photo by Ari

Singkat cerita saat mereka sudah menanami pohon kembali di sekitar desa tersebut, merekapun hidup bahagia kembali. Amrita saat itu sudah besar, berkeluarga dan mempunyai anak-anak. Kejadian sama terjadi lagi, saat raja membutuhkan kayu yang banyak, mereka akan menebang pohon di sekitar desa Amrita. 

Namun kali ini Amrita dan penduduk desa bersikukuh tidak mau meberikan kayu dari pohon mereka. Bahkan mareka melindungi pepohonan dengan memeluk erat pohon-pohon tersebut. Begitu cintanya ya. Akhirnya utusan raja tidak jadi menebang pepohonan di sekitar desa tempat Amrita tinggal. Mereka mencari pepohonan di hutan yang tiada berpenghuni manusia. 

Amrita berpesan agar setelah menebang pohon, mreka ingat untuk menanam pohon juga. Itupun akhirnya dilakukan oleh para utusan/anak buah raja.

Amrita and the trees. Sumber Amazon.co.uk
Amrita and the trees. Sumber Amazon.co.uk
Itu kisah apik yang saya bacakan ke murid-murid saya untuk mengingatkan mereka betapa pohon sangat berguna bagi kehidupan manusia. Bagaimana kita harus menyanyangi pohon. Hal itu pula yang diteladankan oleh almarhum Bapak saya. Sehingga rumah kami di kampung pun banyak sekali pepohonan di halaman depan rumah. 

Jangan sampai kita lupa diri, keegoisan meliputi sehingga penjarahan pohon karena kebutuhan kayu dan atau pemukiman membuat jita membabat habis hutan yang sudah ada. Jika sampai demikian, berhati-hatilah menerima kemarahan alam. Inipun pernah saya tuliskan dalam sebuah puisi yang pertama kali saya posting di kompasiana. Anda bisa baca di sini: ketika-alam-marah

Puisi pertama saya di Kompasiana. By Ari Budiyanti
Puisi pertama saya di Kompasiana. By Ari Budiyanti
...

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda 

#HariPohonSedunia

Selamat Hari Pohon Sedunia

21 November 2019

Mari cintai bumi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun