Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seuntai Kalung dari Kerang

16 Juni 2019   21:33 Diperbarui: 16 Juni 2019   21:37 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi kalung. Dokumen Ari Budiyanti

Suatu pagi yang indah
Bukan karena cuaca yang cerah
Ataukah suasana hati yang tenang
Namun karena sentuhan kasih
Seorang anak leleaki kecil

Ini bukan hari ulang tahunku
Ataupun hari valentine
Sehingga ada hadiah kecil yang disiapkan

Ini adalah sebuah ungkapan nyata
Kasih yang terwujudkan
Melalui sepasang tangan kecil
Yang mengulurkan padaku
Seuntai kalung dari kerang
Ya kalung dari kerang
Untaiannya indah
Menjadi lebih indah lagi
Karena diberikan
Oleh ketulusan hati
Seorang anak kecil

Tak pernah kubayangkan
Apalagi menduganya
Ketika sahabat kecil menghampiriku

"Miss. Ari, ini buat Miss. Ari.
Cece yang bungkusin."
Aku terkejut tapi juga senang
"Terimakasih.
Apa boleh Miss buka sekarang?"
Ia hanya mengangguk kecil
Lalu kembali ke kelas.

Kenangan kecil namun indah ini
Pastikan hatiku menyimpannya slalu
Meski mungkin dia kan melupakannya
Namun hati ini pastikan mengenangnya
Sebagai satu waktu yang indah

Dengan seuntai kalung dari kerang
Yang membuatku tersenyum selalu
Akan wajah polosnya
Benar-benar tanpa ekspresi
Hanya ingin memberi saja

"Terimakasih sahabat kecilku
Untuk satu hati yang tulus
Mengasihi dan memperhatikan
Miss Ari.......
Yang saat itu dipenuhi rasa haru
Atas hatimu yang penuh kasih"

Meski kini telah terpisah
Dan entah kapan pula bertemu
Namun satu yang pasti
Ku selalu mendokanmu.

written by Ari Budiyanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun