Salah satu penyakit saraf otak yang saat ini dengan booming adalah Alzheimer. Alzheimer adalah gangguan neurodegeneratif progresif dan penyebab demensia paling umum, yang mengakibatkan kerusakan sel otak serta penurunan fungsi kognitif secara bertahap seperti ingatan, berpikir, dan berperilaku, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.Â
Kondisi ini bersifat progresif, artinya penyakit akan terus berkembang dan menjadi lebih parah seiring dengan berjalannya waktu, menyebabkan penderitanya kehilangan kemampuan melakukan tugas sederhana, apalagi tugas yang bersifat kompleks. Alzheimer dapat diantisipasi dengan kombinasi gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan bergizi, olahraga rutin, tidur yang cukup, dan mengelola stres.Â
Selain itu, penting untuk terus menstimulasi otak dengan melakukan aktivitas mental seperti membaca, menulis atau bermain teka-teki, menjaga kesehatan mental dan sosial, serta menghindari kebiasaan seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Aktifitas menulis sedikit atau banyak pasti akan mengharuskan seorang penulis untuk membaca dan berpikir tentang substansi tulisannya atau pemilihan kata-kata dalam tulisannya. Hal ini akan menstimulasi otak individu tersebut untuk mengadakan pemilihan kata-kata yang sesuai dengan maksud dan tujuan tulisannya.Â
Stimulasi terhadap sensor saraf otak tersebut, merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit Alzheimer berkembang dengan pesat, serta menjadikan individu tersebut sehat secara jasmani dan rohani (lahiriah ataupun bathiniah/fisik maupun mental psikologis). Dampak jangka panjangnya akan menjadikan seorang individu memiliki usia hidup lebih panjang.
D. Menulislah Agar Idemu Dipakai dan Dikenang Masyarakat
Akhirnya, kita semua perlu ingat dan sadar diri, bahwa tidak ada seorang individu manusiapun yang dapat hidup kekal atau abadi. Semua manusia pasti akan mati. Yang dapat dilakukan oleh manusia, hanyalah berusaha (ikhtiar) dengan segala kemampuan untuk menunda mati. Salah satu caranya adalah dengan berolahraga secara rutin agar sehat.Â
Diharapkan setelah sehat, maka tidak mudah terserang penyakit, dan jika tidak mudah terserang penyakit, maka kematian juga dapat ditunda kehadirannya, walaupun sebetulnya kematian juga bisa datang dalam bentuk yang lainnya, tidak hanya menyertai penyakit saja, namun bisa datang dalam bentuk kecelakaan atau lainnya.Â
Namun, minimal manusia hanya dapat berusaha agar tetap sehat dan menunda mati, sebagai bentuk ketaatan dalam menjalankan perintah Tuhan agar tidak mudah berputus asa dan menyerah pada keadaan. Namun, kematian tetaplah dapat terjadi sewaktu-waktu, tanpa diundang atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sebagai salah satu bentuk persiapan menghadapi kematian agar manusia dapat hidup abadi adalah dengan cara menulis. Abadi tersebut bukan lantas harus diartikan sebagai tidak dapat mati. Namun abadi dalam konteks pemikiran dan ide kita akan terus dapat dibaca oleh masyarakat, bisa digunakan masyarakat, dan bermanfaat bagi masyarakat.Â
Walaupun mungkin terdapat pro dan kontra di masyarakat tentang ide atau pemikiran kita, namun tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diskusi dan debat dalam rangka membuka cakrawala pengetahuan baru yang sebelumnya tidak diketahui oleh masyarakat. Dari itu semua, harapannya tulisan kita bisa menjadi amal ibadah jariah bagi kita kelak di alam kubur dan akhirat. Aamiin.