Mohon tunggu...
Arianto Triwahyudi
Arianto Triwahyudi Mohon Tunggu... Seorang manusia biasa dengan berbagai hobby, diantaranya bermusik dan menulis

Saya adalah seorang manusia biasa dengan berbagai hobi seperti bernyanyi dan menulis, serta memiliki ketertarikan dalam bidang lingkungan, sosial, politik, pemerintahan, humaniora, ekonomi dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulislah Agar Kamu Abadi

13 Oktober 2025   09:43 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:34 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Aktivitas menulis saat ini tengah mengalami perkembangan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Jika dahulu, dunia menulis hanya terbatas pada aktivitas seorang jurnalis di media cetak saja, maka saat ini semua orang bisa menjadi jurnalis atau minimal kontributor artikel di blog pribadi maupun media online. 

Tulisan yang dieksposepun saat ini juga sudah mulai beragama, mulai dari liputan serta ulasan perjalanan wisata/religi/hiking, ulasan tentang makanan khas suatu daerah, ulasan kejadian sosial/politik/olahraga, katarsis/curahan hati pribadi, dan sebagainya. 

Semua bisa mulai menulis dan mengekspresikan diri pribadi dalam bentuk suatu karya tulis yang menarik, karena menulis dapat membuat seorang individu hidup abadi.

A. Menulis Sebagai Bentuk Penyaluran Hobby

Bagi beberapa individu, aktifitas menulis erat kaitannya dengan penyaluran hobby pribadi. Sebagai sebuah bentuk penyaluran hooby pribadi, aktifitas menulis dapat membuat seorang individu menjadi bersemangat dalam hidup dan kehidupannya. 

Hobby berkaitan dengan suatu kegemaran/minat seorang individu terhadap sesuatu hal, misal bernyanyi, menari, bermusik, menulis, berolahraga, membaca novel, dan sebagainya. 

Ketika seorang individu melakukan aktifitas yang merupakan hobby-nya, biasanya individu tersebut melakukannya dengan riang gembira, bersemangat, dan sangat antusias. 

Hal ini membuat individu tersebut tidak akan merasakan lelah ketika melakukan aktifitas yang merupakan hobby-nya tersebut, bahkan jika dia terus-menerus mengasah kemampuannya dalam hobby-nya itu, dia akan bisa menjadi seorang profesional di hobby-nya itu, misal seorang pesepakbola amatir, ketika dia bermain sepak bola, namun itu bukan merupakan hobby atau minatnya, pasti dia akan sulit untuk bisa bermain sepak bola dengan baik, efek selanjutnya dia tidak akan bisa menjadi pesepakbola dunia dan sukses dalam dunia sepak bola.

Dalam konteks hobby, aktifitas menulis dapat membuat seorang individu menjadi sehat secara psikologis, karena bersemangat dalam beraktifitas menulis yang merupakan bentuk penyaluran hobby. 

Ketika seorang individu telah mengalami sehat secara psikologis, maka kesehatan fisik juga akan menyertai, karena beberapa kasus yang ditemui, menyebutkan bahwa salah satu penyebab terjadinya gangguan/penyakit pada fisik seseorang adalah karena terdapatnya gangguan secara psikologis pada diri orang tersebut. 

Dengan menulis, diharapkan individu dapat sehat secara psikologis dan fisik, secara bathiniah dan lahiriah. Saat seorang individu telah sehat secara jasmani dan rohani (lahiriah dan bathiniah/fisik dan mental (psikologis), harapannya individu tersebut menjadi kebal/tidak mudah terserang penyakit dan memiliki kemungkinan untuk bertahan hidup/memiliki usia yang lebih panjang daripada individu lainnya.

B. Menulis Sebagai Bentuk Katarsis

Katarsis adalah sebuah bentuk pelampiasan dan pelepasan beban emosional serta pikiran seorang individu dalam bentuk bercerita kepada orang lain, berteriak sekencang mungkin, menangis, dan sebagainya. 

Katarsis ini perlu dilakukan seorang individu untuk sekedar melepaskan penat atau beban diri pribadi, sehingga secara psikologis, individu tersebut tetap dapat sehat dan beraktifitas seperti biasa. Bercerita kepada orang lain (mencurahkan isi hati/curhat) juga dapat menjadi salah satu bentuk katarsis. 

Walaupun orang lain yang kita ajak bercerita tentang masalah kita itu tidak dapat memberikan solusi atas permasalahan kita, minimal dengan kita bercerita tentang masalah yang sedang kita hadapi, telah dapat meredakan sedikit rasa gundah, gulana dan galau di hati dan pikiran kita. 

Namun, perlu juga untuk memilih dan memilah orang yang akan kita ajak bercerita tentang masalah kita, untuk menghindari tersebarnya masalah kita kepada komunitas yang lebih luas.

Bentuk katarsis lain selain bercerita tentang masalah kita kepada orang lain adalah bercerita tentang masalah kita kepada Tuhan melalui do`a-do`a kita, sambil berharap kemudahan serta bantuan pertolongan dari Tuhan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang kita hadapi. 

Selain itu, bisa juga kita melakukan katarsis dengan cara menulis, untuk mengungkapkan semua kekesalan, kesedihan, kegalauan, dan kegundahan kita dalam bentuk tulisan. 

Bisa kita rupakan dalam bentuk tulisan kejengkelan perasaan kita semata terhadap suatu hal atau seorang individu, bisa juga dalam bentuk puisi atau bait syair lagu, mungkin dalam bentuk cerita pendek (cerpen) dan cerita bersambung (cerbung), atau malah artikel ilmiah.

Tulisan yang merupakan bentuk katarsis akan membuat seorang individu mendapatkan kesehatan mental psikologis, karena yang bersangkutan telah mengurangi beberapa ganjalan atau kegundahan di dalam hati. 

Hal ini membuat individu tersebut mudah mendapatkan kesehatan secara lahiriah/jasmani, yang diharapkan dapat juga memperpanjang usia hidup individu tersebut.

C. Menulislah Agar Terhindar Dari Penyakit Saraf

Salah satu penyakit saraf otak yang saat ini dengan booming adalah Alzheimer. Alzheimer adalah gangguan neurodegeneratif progresif dan penyebab demensia paling umum, yang mengakibatkan kerusakan sel otak serta penurunan fungsi kognitif secara bertahap seperti ingatan, berpikir, dan berperilaku, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Kondisi ini bersifat progresif, artinya penyakit akan terus berkembang dan menjadi lebih parah seiring dengan berjalannya waktu, menyebabkan penderitanya kehilangan kemampuan melakukan tugas sederhana, apalagi tugas yang bersifat kompleks. Alzheimer dapat diantisipasi dengan kombinasi gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan bergizi, olahraga rutin, tidur yang cukup, dan mengelola stres. 

Selain itu, penting untuk terus menstimulasi otak dengan melakukan aktivitas mental seperti membaca, menulis atau bermain teka-teki, menjaga kesehatan mental dan sosial, serta menghindari kebiasaan seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Aktifitas menulis sedikit atau banyak pasti akan mengharuskan seorang penulis untuk membaca dan berpikir tentang substansi tulisannya atau pemilihan kata-kata dalam tulisannya. Hal ini akan menstimulasi otak individu tersebut untuk mengadakan pemilihan kata-kata yang sesuai dengan maksud dan tujuan tulisannya. 

Stimulasi terhadap sensor saraf otak tersebut, merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit Alzheimer berkembang dengan pesat, serta menjadikan individu tersebut sehat secara jasmani dan rohani (lahiriah ataupun bathiniah/fisik maupun mental psikologis). Dampak jangka panjangnya akan menjadikan seorang individu memiliki usia hidup lebih panjang.

D. Menulislah Agar Idemu Dipakai dan Dikenang Masyarakat

Akhirnya, kita semua perlu ingat dan sadar diri, bahwa tidak ada seorang individu manusiapun yang dapat hidup kekal atau abadi. Semua manusia pasti akan mati. Yang dapat dilakukan oleh manusia, hanyalah berusaha (ikhtiar) dengan segala kemampuan untuk menunda mati. Salah satu caranya adalah dengan berolahraga secara rutin agar sehat. 

Diharapkan setelah sehat, maka tidak mudah terserang penyakit, dan jika tidak mudah terserang penyakit, maka kematian juga dapat ditunda kehadirannya, walaupun sebetulnya kematian juga bisa datang dalam bentuk yang lainnya, tidak hanya menyertai penyakit saja, namun bisa datang dalam bentuk kecelakaan atau lainnya. 

Namun, minimal manusia hanya dapat berusaha agar tetap sehat dan menunda mati, sebagai bentuk ketaatan dalam menjalankan perintah Tuhan agar tidak mudah berputus asa dan menyerah pada keadaan. Namun, kematian tetaplah dapat terjadi sewaktu-waktu, tanpa diundang atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Sebagai salah satu bentuk persiapan menghadapi kematian agar manusia dapat hidup abadi adalah dengan cara menulis. Abadi tersebut bukan lantas harus diartikan sebagai tidak dapat mati. Namun abadi dalam konteks pemikiran dan ide kita akan terus dapat dibaca oleh masyarakat, bisa digunakan masyarakat, dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Walaupun mungkin terdapat pro dan kontra di masyarakat tentang ide atau pemikiran kita, namun tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diskusi dan debat dalam rangka membuka cakrawala pengetahuan baru yang sebelumnya tidak diketahui oleh masyarakat. Dari itu semua, harapannya tulisan kita bisa menjadi amal ibadah jariah bagi kita kelak di alam kubur dan akhirat. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun