Halo good people!
Apakah dari kalian pernah mendengar seseorang berkata,
"Aku takut jatuh cinta lagi?"
Bagi kita, klise bukan? Bahkan terkadang kita berpikir itu adalah sikap yang berlebihan. Namun, tahukah kalian tentang Philophobia? Fobia jatuh cinta.
Terdengar aneh memang, tapi itu nyata. Fobia jatuh cinta cukup masuk akal, karena memang jatuh cinta adalah hal yang menakutkan bagi sebagian orang. Ditambah lagi jika orang itu pernah mempunyai masa lalu yang menyakitkan dan masih terpatri di dalam hatinya.
Lalu apa sih yang menjadi penyebab seseorang mengalami Philophobia?Â
Menurut Scott Dehorty, LCSW-C dan Direktur Eksekutif di Maryland House Detox, Delphi Behavioral Health Group, menyatakan bahwa Philophobia akan beresiko tinggi terjadi pada orang yang trauma akan cinta terhadap orang lain.Â
Mereka pernah merasakan sakit yang teramat sangat karena terlalu dalam mencintai orang lain. Tidak hanya dalam ruang lingkup pasangan lawan jenis, tapi juga bisa dalam ruang lingkup keluarga. Seseorang yang pernah dicampakan keluarga atau di telantarkan, juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami Philophobia.
Fobia ini muncul sebagai salah satu mekanisme perlindungan diri seseorang, agar tidak tersakiti karena cinta. Dari pada sedikit di kecewakan, lebih baik tidak pernah mencintai sama sekali. Ibaratnya seperti itulah pandangan orang yang mengalami Philophobia terhadap cinta. Tidak ada pandangan positif terhadap cinta.
Dan apa yang menjadi ciri-ciri seseorang mengidap Philophobia?
Seseorang yang fobia jatuh cinta akan merasa cemas ketika dihadapkan pada persoalan cinta. Ketakutan terhadap cinta bukan hanya kondisi emosional yang menyedihkan, tetapi dapat membuat penderita mengalami gejala fisik actual dan dapat terisolasi dari teman, kerabat, dan keluarga.