Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Potret Kesehatan dari Desa Tanpa Listrik dan Sinyal

22 September 2022   15:24 Diperbarui: 27 September 2022   13:45 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mati listrik, pemadaman listrik. (sumber: PIXABAY/BOYAN_CHEN via kompas.com)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat 19.565 desa/kelurahan di Indonesia yang masih belum memiliki akses terhadap listrik pada tahun 2021. 

Dengan masih banyaknya desa tanpa listrik tentu saja menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mewujudkan sila kelima pancasila yakni "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". 

Selain tak ada listrik, desa ini juga tak terjangkau oleh sinyal. Padahal di jaman serba internet, berbagai informasi dapat diperoleh dengan begitu mudahnya lewat ketukan ujung-ujung jari pada telepon pintar. 

Para siswa dapat dengan mudahnya mengakses berbagai pengetahuan yang ingin mereka pelajari tanpa batas. Penyediaan jaringan/sinyal tentu saja menjadi pekerjaan rumah berikutnya.

Akses Geografis Menuju Puskesmas yang Sulit

Di hari-hari awal saya bekerja sebagai dokter di Puskesmas ini, saya bertanya-tanya mengapa tak banyak pasien yang berobat ke Puskesmas ini. 

Entah apakah seluruh masyarakat di cakupan pelayanan Puskesmas ini benar-benar sehat, ataukah ada faktor-faktor lainnya. 

Saya bertanya-tanya mengapa pasien terkesan begitu homogen jika diklasifikasikan dari desa ia berasal, salah satunya ialah hampir tak ada pasien dari desa Tamunih yang berobat ke Puskesmas dan hanya dari desa yang itu itu saja. Desa A dan desa A lagi.

Bukan tak ada alasan hal tersebut terjadi. Perjalanan dari desa menuju Puskesmas saya rasa seperti perjalanan menuju medan perang. 

Topografi naik turun, jalan berbatu, tanah yang lembek, hingga jembatan di atas sungai yang jika melewatinya pasti berhasil menaikkan adrenalin. 

Jalan hanya dapat dilewati motor-motor trail atau mobil-mobil dengan ban besar, atau jika tidak harus siap terperangkap di tengah jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun