Mohon tunggu...
Arga Aditya
Arga Aditya Mohon Tunggu... dokter dan penulis

Seorang dokter yang sudah berpraktek selama lebih dari 10 tahun di lingkungan masyarakat. Sekarang sedang sibuk menyelesaikan buku-buku fiksi dan non-fiksi yang dulu pernah dibuat, namun belum kunjung selesai • A released book is better than a perfect book that is never published •

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jargon Demam Tifoid Yang Membingungkan

19 Juli 2025   10:52 Diperbarui: 21 Juli 2025   11:10 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi iseng-iseng browsing di Kompasiana, terus nemu artikel tentang penyakit demam tifoid (typhoid fever). Karena kasusnya sering saya temui di praktek sehari-hari, saya pun akhirnya ngeklik artikel tersebut—sekalian refreshing ilmu juga.

Ada yang menggelitik ketika saya baca artikel ini, sang penulis menyebut penyakit demam tifoid ini dengan nama “typhus abdominalis”, eh, baru denger nih istilah. Sepanjang kuliah, gak pernah denger istilah ini.

Searching
Karena penasaran, akhirnya saya malah jadi browsing mendalam, mencari tahu kenapa demam tifoid ini disebut oleh penulis tadi dengan istilah typhus abdominalis—atau dalam bahasa inggris disebut dengan abdominal typhus.

Searching demi searching, ternyata di Indonesia, istilah typhus abdominalis ini masih banyak digunakan oleh siswa kebidanaan dan keperawatan yang membuat laporan kasus. Dan yang lucunya, isi laporan ini mirip-mirip semua. Bener-bener deh, kayanya mereka asal comot aja di internet, terus ganti cover dan nama yang buatnya.

Lanjut search mendalam, dan akhirnya, voila! Artikelnya ketemu di Wikipedia, di artikel yang membahas thyphoid fever. Ternyata memang betul, typhus abdominalis ini adalah sinonim dari demam tifoid

Penyakit dengan segudang nama
Mengutip dari Wikipedia, ternyata, sinonim dari demam typhoid ini banyak banget [1]. Coba deh saya sebutkan : 

  • gastric fever
  • enteric fever
  • abdominal typhus (typhus abdominalis)
  • infantile remittent fever
  • slow fever
  • nervous fever
  • pythogenic fever
  • drain fever
  • low fever

Di Indonesia sendiri, penyakit demam tifoid ini biasa disebut dengan penyakit "tipes" oleh masyarakat. Tapi ingat, istilah ini tidak baku ya, dan hanya digunakan untuk mempermudah masyarakat menyampaikan penyakit demam tifoid.

Kata bakunya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah tifoid [2]:

[n] penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, gejalanya berupa demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, dan sembelit atau diare

Sejarah singkat
Jika searching di Google Scholar, tempat searching jurnal ilmiah, ternyata istilah typhus abdominalis ini sangat "kolot" sekali. Jurnal-jurnal yang tampil terbit pada abad ke-18 dan 19. Bahkan, jurnal yang muncul pun rata-rata berbahasa Jerman dan Belanda. 

Saya pun lalu ubah tahunnya, dikerucutkan hanya mencari artikel dari tahun 2000-an ke atas. Dan ternyata, jurnal-jurnal yang menggunakan istilah typhus abdominalis ini jumlahnya sangat sedikit dan bisa dihitung jari.

Jika saya bahasa Inggriskan, mengubah typhus abdominalis ini menjadi abdominal typhus, jurnal yang muncul di Google Scholar pun rata-rata masih muncul ditahun-tahun kolot, di awal abad 19-an.

Bedakan tipes, tifus, dan tifoid
Serupa tapi tak sama, tifus dan tifoid merupakan dua penyakit yang mirip secara gejala, tapi beda penyebabnya. tifus disebabkan oleh bakteri dari genus Rickettsia, sedangkan tifoid dari genus Salmonella.

Menurut etimologi, kata typhoid sendiri dalam bahasa Latin terdiri dari 2 suku kata “typhus + -oid”, yang berarti menyerupai typhus [3].

Kenapa disebut menyerupai tifus? Itu karena pada zaman dulu, di awal abad ke-18, tifus itu merupakan suatu penyakit yang mencakup semua penyakit pencernaan dengan gejala demam. Hingga akhirnya, di akhir abad ke-18, barulah ditemukan bahwa tifus dan tifoid merupakan penyakit yang berbeda.

Inget ya, jangan ketuker. Ada istilah tipes, tifoid, dan tifus. Jika tipes itu sinonim dari demam tifoid, sedangkan tifus merupakan penyakit yang beda sendiri.

Kesimpulan
Jadi, apakah kita masih perlu menyebut demam tifoid dengan istilah typhus abdominalis? Menurut saya sih jangan, karena istilah ini sudah hampir tidak pernah digunakan lagi di seluruh dunia. Jurnal-jurnal dan buku-buku medis terbitan terkini pun hanya menggunakan istilah “typhoid fever”, karena lebih lazim dan umum digunakan.

Takutnya, jika masih menggunakan kata typhus abdominalis, nanti malah tertukar maksudnya, apakah merujuk ke penyakit tifus atau penyakit demam tifoid, karena istilahnya tidak familiar di telinga banyak tenaga kesehatan.

Referensi
[1] Wikipedia contributors. Typhoid fever [Internet]. Wikipedia, The Free Encyclopedia; 2024 Apr 5 [cited 2025 Jul 19]. Available from: https://en.wikipedia.org/wiki/Typhoid_fever

[2] Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Tifoid [Internet]. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring; c2025 [cited 2025 Jul 19]. Available from: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tifoid

[3] Online Etymology Dictionary. Typhoid [Internet]. c2001–2025 [cited 2025 Jul 19]. Available from: https://www.etymonline.com/word/typhoid

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun