Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Penulis - PNS dan Penulis

Seorang Pegawai Negeri Sipil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mudik Horor (Bab 7)

28 Juli 2021   20:17 Diperbarui: 28 Juli 2021   20:38 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

(Bab 7: Menemukan Benda Laknat di Mobil)

Link Bab 6

Si Sulung menyodorkan benda yang dia temukan itu ke tanganku. Aku ambil dan amati seksama. Sebuah bungkusan berbentuk bujur sangkar berukuran kira-kira 10 x 10 centimeter. 

Bungkusan itu terbuat dari sejenis kain karung goni berwana coklat. Seratnya kasar. Pada dua sudut bungkusan itu terpasang tali yang juga terbuat dari material yang sama. 

Secara utuh, benda itu seperti sebuah tas kecil. Bentuknya mirip dengan kemasan parfum kopi untuk kabin mobil yang belakangan banyak dijual di toko-toko asesoris mobil. Aku pencet-pencet benda itu. Terasa di dalamnya ada butiran-butiran halus. 

"Mari kita lihat, benda apa ini," ujarku. 

Istri dan si sulung mendekatkan wajah supaya bisa melihat lebih jelas. Perlahan kubuka bungkusan kain hitam yang kutemukan tadi. Setelah terbuka terlihat isinya, sepotong tulang. Istri dan si sulung terdiam karena sama sekali tidak punya dugaan tentang benda apa yang ada di tanganku itu. 

Tapi, tidak denganku. Aku tahu benda apa itu dan apa kegunaannya. 

"Astaghfirullaah, ini tulang kucing hitam yang dijadikan jimat. Apa kalian tidak pernah mendengar tentang jimat ini?" tanyaku. 

Istri dan si sulung serempak menggeleng sambil tetap memperhatikan tulang itu. 

"Ayah pernah diceritakan seorang teman tentang jimat ini." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun