Dalam dunia medis, saat kita berbicara tentang diabetes, umumnya kita langsung teringat pada DM Tipe 1 dan DM Tipe 2. Namun, tahukah Anda, akhir-akhir ini ternyata ditemukan bentuk diabetes lain yang semakin mendapat perhatian. Diabetes ini yang disebut Diabetes Tipe 5 atau lebih tepatnya Malnutrition-Related Diabetes Mellitus (MRDM)? Ini bukan sekadar nama baru, melainkan kondisi nyata yang berbeda dan patut kita pahami dan waspadai. International Diabetes Federation (IDF) bahkan telah mengarah pada pengakuan resminya, menyoroti pentingnya kita untuk tidak mengabaikan ancaman yang satu ini.
Prof. Schwartz selaku presiden IDF di Kongres Diabetes Dunia IDF mengatakan hal berikut:
“Pengakuan diabetes tipe 5 menandai perubahan bersejarah dalam cara kita menangani diabetes secara global. Sudah terlalu lama kondisi ini tidak dikenali, memengaruhi jutaan orang dan menghalangi mereka memperoleh perawatan yang disesuaikan. Dengan peluncuran Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, kami mengambil langkah tegas untuk memperbaikinya. Ini tentang kesetaraan, sains, dan penyelamatan nyawa”.
Terkuaknya DM Tipe 5: Beda dari yang Lain:
Berbeda jauh dari Diabetes Tipe 2 yang sering dikaitkan dengan gaya hidup modern dan obesitas, atau Diabetes Tipe 1 yang merupakan kondisi autoimun yang sering ditemukan pada anak-anak, DM Tipe 5 memiliki akar yang mendalam pada kekurangan gizi kronis. Bayangkan seperti ini: tubuh yang berjuang untuk mendapatkan nutrisi esensial selama bertahun-tahun, terutama di masa pertumbuhan. Kondisi malnutrisi ekstrem ini bisa merusak sel-sel beta pankreas yang bertanggung jawab memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh jadi sangat kekurangan insulin, bahkan pada individu yang terlihat kurus. Ini adalah perbedaan krusial yang membuat DM Tipe 5 seringkali salah diagnosis sebagai DM Tipe 1 atau DM Tipe 2, padahal penanganan dan pencegahannya bisa sangat berbeda.
Malnutrisi sebagai Biang Keladi Utama:
Pemicu utama DM tipe 5 adalah malnutrisi parah dan berkepanjangan. Ini bukan sekadar kurang makan sesekali, melainkan kekurangan asupan kalori dan mikronutrien penting secara terus-menerus. Fenomena ini paling sering terlihat di wilayah dengan kemiskinan dan kelangkaan pangan, di mana individu, seringkali sejak usia muda tidak mendapatkan gizi yang adekuat untuk mendukung fungsi organ vital mereka. Pankreas, sebagai organ yang memproduksi insulin, adalah salah satu yang sangat rentan. Kekurangan protein, vitamin, dan mineral esensial bisa menghambat perkembangan sel beta pankreas atau bahkan menyebabkan kerusakan permanen dan berujung pada defisiensi insulin yang parah.
Gejala yang Menipu dan Tantangan Diagnosis:
Gejala DM Tipe 5 bisa sangat mirip dengan diabetes tipe lainnya: peningkatan rasa haus yang ekstrem, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab, serta kelelahan hebat. Namun, karena latar belakang malnutrisi yang kuat, pasien DM Tipe 5 mungkin juga menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi lain seperti perawakan kecil, massa otot yang rendah, atau tanda-tanda defisiensi vitamin. Tantangan terbesarnya adalah diagnosis yang tepat. Tanpa pemahaman tentang latar belakang malnutrisi, dokter bisa keliru mendiagnosisnya sebagai DM Tipe 1 (karena kerusakan sel beta pankreas dalam memproduksi insulin) atau DM Tipe 2 (karena gejala umum diabetes akibat ketidakcukupan insulin). Di sinilah pentingnya riwayat nutrisi pasien dan evaluasi klinis yang cermat.
Pencegahan dan Penanganan: