Apa pun jenisnya, robusta atau arabica dan apa pun mereknya bagi saya, kopi sama saja. Termasuk kopi siap sedu air hangat. Apalagi gratis.
Seperti selama saya masih aktif mengajar selalu disediakan kopi sachetan gratis oleh sekolah. Berbagai merek. Demikian juga saat mengikuti sebuah acara.Â
Lidah saya cuma bisa membedakan kopi biasa dan kopi susu atau kopi dengan campuran creamer.
Minum kopi pagi hari setelah semalam suntuk nonton wayang kulit sungguh nikmat. Asal bukan kopi sesajen untuk para dahnyang desa.
Minum kopi di kantor saat menjelang siang setelah keliling melihat kinerja karyawan, nikmat juga. Bisa menghilangkan stres menghadapi karyawan bagian umum yang kurang cekatan.
Membaca Kompasiana sambil menikmati satu mug kopi kiriman rekan-rekan kompasianer yang tergabung dalam Rumah Penawaran Inspirasi Sahabat nikmat juga.
Kopi putih rasa susu dengan campuran creamer buatan Swiss juga lumayan dinikmati. Sekali pun rasanya agak aneh. Antara cappucino dan kopi coklat susu.Â
Paling nikmat adalah kopi yang disajikan dengan kue tradisional saat hujan dan cuaca dingin. Entah tetel bakar atau nasi bakar.Â
Apalagi nasi bakar buatan kompasianer peraih The Best Ficsianer dan People Choice 2017. Gurih. Gratis pula.
Secangkir kopi dari sesachet kopi gratis memang sungguh nikmat. Apalagi diseruput saat cuaca mendung, gerimis, atau hujan nan dingin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI