Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Balik Kelambu

2 Agustus 2023   09:51 Diperbarui: 2 Agustus 2023   10:05 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh hangat sentuhan bibirmu di keningku saat kau bangun meninggalkan diriku yang masih terlungkup memeluk guling.

Semakin hangat kala kau selimutkan satin biru laut menutup tubuhku yang hanya berbalut lingerie putih setelah semalam kita terbang di atas awan surgawi impian kita.

Aroma nasi goreng yang kau buat sendiri untuk sarapan sebelum kau berangkat kerja tak menggugahku selain menggeliat untuk kembali tertelungkup.

Tak ada impian lagi selain rasa kuatirku akankah kau pulang larut lagi.

Entah pada siapa aku harus cemburu.

Tak ada perempuan cantik nan genit di ruanganmu.

Namun ceritamu tentang perempuan muda sekretaris teman sebayamu membuatku tak bisa memejamkan mata.

Tak tahukah ia teman lamaku yang pernah mengail pria idamanku sebelum dirimu.

Sinar mentari pagi memaksaku membuka mata kala kau sibak kelambu jendela.

Kembali kau cium keningku sambil berbisik kau akan pulang terlambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun