Ia pun menumpahkan sekeranjang jagung yang telah dipetik dan diusung untuk dipilih memisahkan yang bagus dan kurang bagus.
"Masih delapan keranjang lagi," katanya sambil kembali ke ladang jagung.


"Pak mau nempil (beli sedikit) jagung lima ribu saja," pintanya.
Bukan pelit jika si petani menolak, sebab jagung sudah bukan miliknya lagi.
Si wanita pedagang keliling ini lalu pergi dengan tersenyum. Kembali aku membalas senyumannya dengan sebuah senyuman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI