Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi Menyapa Pagi

6 Desember 2020   06:22 Diperbarui: 6 Desember 2020   08:34 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Temboro, Malang. Dokpri

Lama aku diam. Kau pun diam.
Kita diam.
Mungkin aku sudah terlalu banyak bicara padamu. Kau pun merasa sudah cukup banyak bicara.

Kucoba kali ini untuk datang lagi bukan sekedar menyapa. Tapi bicara.
Kau tetap seribu bahasa. Seperti padang belantara tengah malam tanpa bulan bintang. Dingin.

Kuketuk lembut pintu yang rapat tertutup kala pagi menyapa mentari. Tak kudengar suara di dalam sana. Apalagi suara kaki melangkah.

Aku pun harus pergi membawa tanda tanpa makna walau terdengar suara menyapa kala kaki sudah melangkah. Meninggalkan angan yang ingin kuraih di hari yang indah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun