Mohon tunggu...
Ardy Milik
Ardy Milik Mohon Tunggu... Relawan - akrabi ruang dan waktu

KampungNTT (Komunitas Penulis Kompasiana Kupang-NTT)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merawat Ingatan, Melawan Lupa (Catatan atas Hari Hak Asasi Manusia 10 Desember 2018)

12 Desember 2018   08:31 Diperbarui: 16 Desember 2018   10:59 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit photo: Lomi Dida Kini

Masyarakat NTT dan Indonesia boleh berbangga sebab tiga tahun sebelum adanya Deklarasi Universal Hari Hak Asasi Manusia, manusia NTT-Indonesia telah membakukan empat gagasan Franklin D Roosovelt menjadi sebuah monument abadi dalam rupa tugu. 

Tugu HAM didirikan pada akhir November 1945 oleh para laskar pemuda yang pulang ke Kupang setelah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

 Sebagai peringatan bahwa Indonesia telah merdeka. Para pemuda itu mendirikan tugu HAM sebagai peringatan terhadap NICA yang saat itu masih menempati Benteng Concordia bekas peninggalan Portugis, Belanda dan Jepang.

Para pemuda hendak menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia telah tercapai melalui perjuangan senjata dan diplomasi. 

Rakyat Indonesia menegaskan 'kemerdekaan adalah hak setiap  bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan'- bukan saja bangsa terhadap bangsa, juga manusia atas manusia- sebab, HAM adalah hak asali (natura codrata) yang terberi kepada manusia karena dia adalah manusia. 

Maka, isi keempat pernyataan dalam nisan tugu HAM; bebas mengemukakan pendapat, bebas dari kemiskinan, bebas beribadah dan bebas dari ketakutan-adalah deklarasi atas kemanusiaan dan perjuangan pengakuan akan martabat manusia.

Tokoh yang Menggerakan

Peter Apolonius Rohi. Seorang mantan wartawan Suara Pembaharuan dan sejarahwan yang mulai memelopori perayaan Hari Hak Asasi Manusia di tugu HAM. 

Beliau menghembuskan kesadaran historis melalui tutur dan karya tulis tentang sejarah Indonesia terhadap para pemuda yang mengikuti acara peringatan Hari Hak Asasi Manusia dari tahun 2012 sampai 2018 agar mampu berdiri di atas kaki sendiri, memaknai historisitas sebagai akumulasi dari darah dan keringat pendahulu, kesadaran bahwasanya masa lalu selalu relevan dan punya nilai aktual terhadap kondisi kini dan dalam konteks NTT, beliau membangkitkan inferioritas orang Timur melalui bangunan kesadaran sejarah langgengnya diskrepansi antara Timur dan Barat. Manusia NTT hendaknya sadar akan peranan dalam sejarah peradaban Dunia dan Indonesia.

Melalui beliau, Saya mengetahui kisah Tilman Brother sebuah Band asal Camplong NTT. Menelurkan genre music rock'n roll pertama di dunia. Mereka berpindah dari Camplong ke Surabaya dari Surabaya ke Belanda dan di sana mereka mengganti nama menjadi Timor Brothers. Suatu waktu mereka konser di Perancis. Konser mereka ditonton John Lenon dan Paul MccCarty yang kemudian menginspirasi Jhon Lenon dan Paul MccCarty mendirikan The Beatles-kini dikenal sebagai band kelas dunia perintis music rock'n roll. Padahal, sebelum The Beatles lahir, sudah ada Timor Brothers yang merintis gaya rock'n roll.

Dalam sejarah pergerakan Indonesia 'Riwu Ga' adalah tokoh yang terlupakan_asal Sabu Raijua_dalam catatan sejarah. Riwu Ga adalah penyebar berita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan menaiki mobil ke seluruh daerah pinggiran Jakarta atas perintah Soekarno. Riwu Ga adalah salah satu ajudannya Soekarno, demikian penggalan kisah dari pribadi yang sering disapa Opa Peter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun