Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sisi Gelap Self Improvement dari Obsesi, Ilusi, hingga Adiksi

7 Agustus 2020   11:41 Diperbarui: 9 Agustus 2020   20:36 2965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perasaan bahwa Anda telah berhasil melakukan sesuatu yang besar dalam bisnis, bisa Anda dapatkan hanya dengan  membaca buku bisnis  menarik dan menambah wawasan yang baru. Tanpa perlu memeras keringat untuk berjualan dan mempromosikannya.

Mereka yang kecanduan dengan buku motivasi, self improvement, dan non fiksi yang lain terjebak dalam theory excessive reading, sampai-sampai mereka lupa, bahwa ada satu hal yang belum mereka lakukan. Menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya dengan baik dan benar, serta menghargai proses.

"Adiksi" Terhadap Semua Hal yang Berkaitan dengan Self Improvement

Peran dopamine seeking behavior, membuat para pecinta self improvement ataupun konten-konten motivasi yang lain, senang dan bahagia mendapatkan pemikiran-pemikiran baru dari penulis maupun motivator yang lain. Sehingga ketika ada karya, seperti konten media sosial maupun buku, mereka tidak mau ketinggalan. Mereka akan mengkonsumsi, entah mereka harus membelinya lalu membaca ataupun menonton konten-kontennya.

Mereka akan membaca buku, setelah selesai membacanya mereka akan membeli atau meminjam yang lain. Lalu membaca buku yang lain. Menonton video motivasi, merasa semangat dan inspirasi, lalu menonton yang lain. Mendapatkan pemikiran baru, lalu menonton yang lain.

Bisa juga mereka akan menghadiri seminar atau webinar, lalu merasa seperti membuat progres dalam hidupnya, mendapatkan motivasi dan juga kesenangan. Dan seterusnya sehingga mereka ketergantungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan self improvement.


Hal itu dilakukan secara terus menerus karena meningkatkan dopamine mereka dan meredakan stress serta melupakan masalah yang terjadi di dalam kehidupannya. Apalagi jika meninjau kembali, bahwa self improvement pada umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada dalam hidup .

Orang-orang yang memiliki masalah kehidupan atau masalah pribadi dalam dirinya sangat senang mendapatkan jalan keluar atau jawaban dari tekanan yang mereka alami sehari-hari. Karena pada hakikatnya, manusia dikontrol perasaan untuk mengejar hal yang menyenangkan dan menimbulkan kepuasan.

Rasa senang mendapatkan motivasi dan pemikiran baru, serta kepuasan saat mendapatkan jawaban dari permasalahan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Konten-konten self improvement memberikan hal-hal tersebut, dan wajar saja jika ada sebagian orang yang memiliki adiksi terhadap apa saja yang berkaitan dengan self improvement.

Tetapi ada yang menjadi masalah, menurut M.J. De Marco dalam bukunya yang berjudul "Unscripted" seseorang bisa  melakukan "action faking" dimana seseorang berpikir kalau ia melakukan sesuatu progres tetapi sebenarnya tidak sama sekali. Sederhananya ia lari dari realita kehidupan atau masalah yang sebenarnya dengan menggunakan atau melakukan hal yang lain. Seperti suatu bentuk prokastinasi diri. 

Dalam hal ini, para pecandu self improvement bisa saja mereka mengkonsumsi konten-konten self help atau motivasi untuk mendapatkan "pikiran" dan "perasaan" tersebut yang sebenarnya hanya untuk meredakan stress kehidupan juga sebagai pelarian dari kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun