Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pandangan Sebelah Mata Pekerja terhadap "Job Seeker"

3 Maret 2020   13:27 Diperbarui: 4 Maret 2020   02:08 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Job seeker, sudah sulit cari kerja masih juga dapat nyinyiran dari mereka yang sudah bekerja| Sumber dari fizkes/Shutterstock

Para pekerja berprasangka jika para job seeker ini kurang persiapan, kurang usaha dan pemalas. Padahal pada buktinya cuma tidak sesuai sama kualifikasi pekerjaan di perusahaan yang di lamar.

Terlepas dari kemungkinan job seeker bisa jadi sesuai dengan prasangka tersebut. Lebih tepat jika disebut perusahaannya belum berjodoh atau belum waktunya diterima di perusahaan yang didambakan. Itu lebih sesuai daripada berprasangka buruk kan?

Perusahaan Berbeda dengan Sekolah
Hal ini sudah aku singgung sedikit di artikel saya yang berjudul "Derita Sarjana yang Tidak Kompeten". Mereka yang berbicara jika mendapatkan kerja itu mudah karena sudah berstatus " pekerja" mungkin belum mengerti analogi ini. Dan ingat bahwa proses seleksi perusahaan itu memang ketat.

Mungkin untuk perusahaan skala nasional atau perusahaan besar, yang melamar bisa sampai ribuan untuk satu posisi. Lalu diterima mungkin puluhan untuk psikotes. Lalu lanjut tes wawancara. Dan yang diterima mungkin hanya satu. Iya satu lho untuk satu posisi.

Beda banget sama sekolah, kalau daftar mungkin ada 3000 anak terutama di sekolah favorit dan yang keterima mungkin bisa sampai 100 atau 200 di setiap angkatan. At least kalau daftar, persentase diterimanya besar, dan gak cuma satu aja yang keterima seperti perusahaan.

Semakin tinggi jenjang dari sekolah dan kuliah memang tingkat kompetisinya jadi meningkat. Apalagi ke dunia pekerjaan yang mungkin dalam satu posisi atau jabatan hanya diterima 1 orang saja. Ya, memang kenyataan itu seperti itu. Terbayang kan sulitnya masuk dunia kerja?

Untuk Jobseeker, Gagal itu Wajar Asal Lakukan Evaluasi Diri secara Rasional
Ditolak lamaran berkali-kali, itu memang biasa. Tapi yang terpenting adalah jangan menyerah dalam berusaha. Dan lakukan evaluasi diri dengan baik.

Jangan sampai kamu melakukan evaluasi yang irasional seperti,

"Aku kan Introvert, makanya aku grogi pas wawancara."  atau "Aku kan gak tau kerjaannya, makanya aku gak bisa jawab jobdesk posisi itu kayak mana."

Berarti di sini memang kamu terlihat kurang persiapan, kurang usaha dan terkesan "malas" kan? Lebih baik evaluasi apa saja kekurangan terkait saat wawancara dan psikotes yang sebelumnya. 

Atau mungkin perbaiki informasi di CV kamu seperti menambah skill, pengalaman organisasi sampai penampilan CV tersebut agar terlihat menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun