Mohon tunggu...
Ardi Prasetyo
Ardi Prasetyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Musik, Literasi, Bisnis

Begitu banyak instrumen kehidupan, seperti halnya musik. Lalu, kupelajari satu per satu, pun agar harmonis hidup yang kumainkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menilik Keseharian Manusia Malam

4 Februari 2019   20:45 Diperbarui: 4 Februari 2019   20:50 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo: chicagoartistcoalition.org

Mengenai kehidupan sosial, tentu menjadi seorang manusia malam mempunyai banyak tantangan dan tak sedikit yang berujung pada sebuah kegagalan. Saat masih kuliah, kalau tidak bolos, ya terpaksa duduk di kelas sembari terkantuk-kantuk. Hal ini berdampak pada penurunan nilai akademik. Soal berkawan, karena malam begadang dan justru tidur saat siang, jadi sulit menentukan waktu untuk pergi jalan-jalan misalnya. Soal hubungan dengan pasangan, tak jarang diomeli karena terkendala waktu untuk menepati janji. Soal kerja, kalau shift pagi sering kena denda keterlambatan. Sedangkan kalau shift siang, banyak notifikasi pesan di handphone yang terabaikan, dan terkadang menjadi permasalahan.

Di lingkungan sekitar yang pada umumnya orang-orang tidur malam dan bangun pagi, manusia malam biasa dilabeli sebagai seorang pemalas dan tidak disiplin. "Sudah siang belum bangun, mau jadi apa coba?" Kurang lebih begitulah gambarannya. Akan tetapi, di sisi lain, manusia malam bukan melakukan hal tak berguna saat tengah malam. Mereka belajar, mereka membaca, mereka menulis, mereka menggambar, mereka menciptakan lagu, dan itu semua terjadi sebab suasana malam hari mendukung kegiatan semacam itu. Sepi, tenang, tak ada interupsi; tentu fokus lebih tinggi untuk dapat menemukan inspirasi  dan menciptakan berbagai kreasi. Terutama yang berhubungan dengan seni. Tapi, tentu tidak semua orang mutlak begitu.

Kurang lebih, begitulah sedikit gambaran tentang manusia malam. Hanya saja, ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi. Sehingga tentu tak dapat mewakili keseluruhan orang yang biasa hidup di malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun