Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : ruangkara.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Ingin

2 Februari 2020   01:03 Diperbarui: 2 Februari 2020   01:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi hari,
Tiba-tiba Hati-ku Berdegup begitu kencang
Aku terbangun dari tidurku dan memandang langit yang begitu garang
Kuperhatitkan apakah impianku ada di antara nya
Ataukah ia memberiku tujuan akan kehadrinya

Mengapa diriku ini merasakan kehilangan akan sesuatu
Ataukah aku tidak memahami akan sesuatu tersebut, sehingga aku pula tidak menyadarinya untuk beberapa saat

Oh langit, kegarangan-mu memberiku sandaran dalam berpijak
Aku ingin sekali menjalani kehidupan bersamamu
Melepaskan peluh dan menjadikanmu sebagai dua sisi koin yang bersebrangan tapi saling melengkapi
Aku ingin dirimu menjadi panutan dalam mengatasi kehendak akan kemalanganku

Semoga aku dapat menggapaimu tanpa perlu dirimu mencapaiku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun