Mohon tunggu...
Ardi Winata Tobing
Ardi Winata Tobing Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk mengingat.

Prokopton.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

3 Fakta tentang Buku: Prasangka, Investasi, dan Seksi

30 Agustus 2015   13:21 Diperbarui: 30 Agustus 2015   14:43 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Membaca buku memang mudah memberi seseorang citra “cerdas”, “intelek” dan bahkan dianggap bermasa depan cerah! Orang-orang yang membaca buku seakan-akan dianugerahi kemampuan super untuk menaklukkan kata dan kalimat yang tercetak di sana. Hal tersebut memang wajar mengingat pengagung-agungan terhadap buku yang dilakukan oleh masyarakat dan begitu banyaknya ulasan ilmiah yang menyimpulkan secara empiris bahwa membaca buku memiliki manfaat yang tak sedikit.

Lalu, mengapa di judul saya menggunakan kata “prasangka”? Bagi saya tak ada kepastian jika orang yang membaca buku bisa disimpulkan sebagai individu cerdas. Apakah mereka yang gemar membaca teenlit sama kemampuan intelektualnya dengan mereka yang sering "mengunyah" novel bergenre sejarah atau fiksi sains. Dan sebaliknya, apakah mereka yang cuma hobi membaca komik bisa disimpulkan punya sifat kekanak-kanakan dan kurang intelek?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun