Di beberapa negara seperti Korea Selatan dan Tiongkok, e-sport sudah masuk sebagai bagian dari kurikulum kejuruan. Mereka memandang e-sport sebagai bagian dari industri digital yang perlu dikembangkan.
Di Indonesia, sejumlah SMK seperti SMK Negeri 1 Cimahi dan SMK Telkom Malang telah membuka jurusan E-Sport dan Animasi Game untuk mengakomodasi minat siswa sekaligus menjawab kebutuhan industri.
E-Sport dan Prestasi Bangsa
Kita tidak bisa menutup mata bahwa anak-anak muda Indonesia mulai mengharumkan nama bangsa lewat e-sport:
EVOS Legends menjuarai M1 World Championship Mobile Legends tahun 2019.
RRQ Hoshi menempati posisi runner-up pada MPL Invitational.
Tim e-sport Indonesia menyumbang 4 medali emas di SEA Games 2023.
Anak-anak ini bukan hanya bermain, tapi juga berlatih keras, berkompetisi dengan sportif, dan berkontribusi dalam ekonomi kreatif digital.
Penutup: Saatnya Berpikir Ulang
E-sport memang bukan untuk semua orang. Tapi bukan berarti ia layak dibuang begitu saja dari dunia pendidikan dan pengasuhan. Seperti halnya olahraga fisik, e-sport bisa menjadi jalan pembentukan karakter, keterampilan, dan karier---asal dikelola dengan bijak.
Jadi, alih-alih berkata, "Kamu main game terus, nggak ada gunanya!", bagaimana jika kita ubah jadi:
"Kalau kamu suka game, yuk kita cari tahu potensi dan atur waktunya baik-baik."
Karena di era digital ini, yang dibutuhkan bukan larangan, tapi bimbingan dan pemahaman.
#SalamLiterasi