Banyak penyedia MBG tidak memiliki sertifikasi higiene dan sanitasi.
Dari 8.583 SPPG yang ada, hanya 34 yang sudah memiliki Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).
Beberapa vendor kedapatan menggunakan bahan baku mendekati kedaluwarsa.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, bahkan mengakui bahwa hingga kini penyebab pasti keracunan belum jelas. Hal ini menunjukkan lemahnya kontrol dan pengawasan yang seharusnya menjadi fondasi program sebesar MBG.
Darurat Kepercayaan Publik
Orang tua kini waswas. Setiap kali makanan MBG dibagikan, ada rasa takut yang muncul: apakah anak-anak akan selamat? Bila kepercayaan publik runtuh, program sebesar MBG tidak akan pernah mendapat dukungan penuh masyarakat.
Jalan Keluar
Agar MBG tidak berakhir sebagai proyek gagal, beberapa langkah darurat harus segera dilakukan:
1. Hentikan sementara distribusi MBG di daerah rawan hingga investigasi tuntas.
2. Audit menyeluruh rantai pasok pangan dari bahan baku, dapur pengolah, hingga distribusi.
3. Perkuat pengawasan dengan melibatkan BPOM, Dinas Kesehatan, serta lembaga independen.