Mohon tunggu...
Arayu
Arayu Mohon Tunggu... Lainnya - writer

Dare to dream and reach it!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"My Wedding's Deal" (6)

10 Agustus 2018   07:42 Diperbarui: 10 Agustus 2018   09:21 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"True... Thian beruntung bisa dapetin kamu" Mereka kemudian tertawa bersamaan. Berusaha tegar, menyembunyikan semua perasaan yang ada di dalam hati masing-masing.

Hp Nino berdering, telepon dari Riri. Entah kenapa masih ada rasa berdesir di hati Kalia melihat Nino menjauh darinya. Kalia memutuskan beranjak dari tempatnya dan menjauhi Nino. 

Sudah ada 30 panggilan tak terjawab yang ada di hpnya, dan semua dari Thian. Kenapa Kalia tidak bisa seperti Nino yang tetap menghargai Riri dan mengangkat telepon pasangannya? Sebegitu tidak pentingkah Thian baginya?. Ada rasa bersalah yang perlahan menyusup di hati Kalia.

"Kamu mau kemana? aku anterin kamu pulang. Ini udah hampir pagi, bahaya pulang sendirian jam segini" Nino menarik tangan Kalia. Nino selalu begitu, lebih banyak 'do something' ketimbang 'do nothing'. Hal-hal kecil seperti ini yang membuat Kalia nyaman berada di samping Nino. Nino selalu lebih suka melakukan sesuatu daripada menawarkan sesuatu.

"Gue udah pesen taksi online kok, ni buktinya" Kalia menunjukkan aplikasi taksi online yang ia pesan pada Nino. "Lo pulang duluan aja, kasian Riri nungguin di rumah" kata Kalia lagi

"Ya udah, aku tungguin kamu sampe naik taksinya" Kalia mengangguk setuju

Beberapa menit kemudian taksi yang dipesan Kalia datang, "Gue pulang, thanks ya Nino"

"Aku yang harus makasih sama kamu, hati-hati ya" 

Di perjalanan mata Kalia terasa sangat berat, ia tak kuasa menahan kantuk. Ia menepuk-nepuk pipinya agar tetap tersadar, tapi energinya sudah terkuras habis hingga ia terlelap.

***                                                                                

Sinar matahari pagi membangunkan tidur lelap Kalia, tidurnya sangat enak malam tadi, sampai-sampai dia lupa bagaimana dia bisa sampai di kamar Cia. Kalia mengucek-ngucek matanya, melakukan peregangan dan pergi ke dapur mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya yang sudah mulai keroncongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun