Mohon tunggu...
Aqil Aziz
Aqil Aziz Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan buah

Mencintai dunia literasi. Penullis di blog : https://aqilnotes.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiada Kata Maaf

13 Juli 2018   06:10 Diperbarui: 13 Juli 2018   08:19 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan seorang nabi saja pernah ditegur?

Tidakkah kita lebih unggul dari nabi.

Bukankah kemulian itu ada pada kata "memaafkan"

Ingat kita hidup bukan untuk sekarang.

Kita hidup untuk mati dan hidup lagi.

Ingat itu.

Dia lalu membagikan kiriman itu. Kemudian meninggalkan hp tergeletak di tempat tidur.

***

Jam dinding menujukkan pukul 07.30 WIB. Itu artinya ia telat 30 menit. Buru-buru merapikan tempat tidur. Mencari buku merah, ditumpukan rak buku sebelah tempat tidur. Dengan pikiran kosong, tak mengerti apa yang ia lakukan. Lelaki muda itu langsung beranjak ke kamar mandi. Cuci muka dan mengemas apa saja yang dia butuhkan untuk ujian.

"Bangsat, di mana kacamataku?"

Ia mencari ke sana kemari tak menemukan. Kacamata baca untuk membantu menelaah kata dan kalimat dalam buku tak jua ditemukan. Ia lalu pergi berangkat tanpa kacamata. Kemudian menyetop taksi di depan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun