[caption caption="Sumber Foto: www.bloomberg.com"][/caption]
Negeri yang harusnya memiliki kedaulatan tanpa campur tangan pihak lain adalah Negara sesungguhnya, tapi apa dikata dinegara yang miskin dan masih bekembang adalalah negara yang benar-benar belum dikatakan merdeka. Sungguh ironis disaat bendera-bendera kenegaraan berkibar di langit gedung PBB bisa dikatakan kemerdekaan untuk hal formalitas saja.
Negara kita mempunyai sumber daya alam yang berlimpah luas, Sektor pertambangan dan minyak yang melimpah, Negara yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang tinggi dan negara yang memiliki potensi hasil laut yang membumi msih saja jauh dari kata kelayakan yang semestinya. Kekaayaan milik negara seharusnya dikelola oleh pemerintah dan rakyat sendiri demi kesejahteraan rakyat dan negara, Tetapi adanya perjanjian perjanjian pihak asing membuat sumber daya yang melimpah secara tidak langsung jatuh kepada pihak asing dan pada akhirnya rakyat mendapat “sisa-sisa” dari perjanjian tersebut.
Rata-rata penduduk pribumi masih dikategorikan miskin. Sungguh miris dan benar benar ironis untuk negeri sekaya ini!!!. Hutang Negara yang terus bertambah, nilai tukar mata uang yang semakin melemah, ekonomi menurun dan infrastrukstur negara pun dikategorikan masih keterbelakangan, masih banyak dijumpai lingkungan Kumuh dan lapangan pekerjaan terbatas untuk penduduk pribumi.
Lain halnya dengan Negara-negara asing yang menikmati hasil bumi kita. Negara yang sebenar miskin karena tak mempuntyai sumber daya yang melimpah tetapi kehidupan penduduk disana dikategorikan diatas kelayakan yang cukup sempurna, kemajuan perkembangan ekonomi yang cepat, infrastruktur yang memiliki teknologi yang mutahir serta kesejahteraan penduduk disana sangat nyaman.