Kim Jun bukanlah murid terbaik di sekolah, tetapi ingatannya sangat tajam dan terang benderang mengenai apa pun itu termasuk wajah seseorang. Maka ketika ada yang meragukan ingatannya, Kim Jun pun menjadi penasaran.
Itulah yang terjadi ketika Ibu Kim Jun membawa seorang tamu ke apartemen mereka. Seorang guru les Bahasa Inggris untuk persiapan suneung*, ujian masuk universitas di Korea Selatan yang menegangkan.
Kim Jun menggaruk-garuk kepala mencoba mengingat pertemuan lain dengan guru les barunya. Dia yakin pernah melihat pria tampan itu sebelumnya. Namun, Ibu Kim Jun bersikeras bahwa guru les itu adalah orang yang belum pernah mereka temui atau kenal sebelumnya.
Kim Jun setuju bahwa kemampuan Bahasa Inggris-nya begitu lemah sehingga ibunya memanggil guru privat ke rumah dan bersikap berlebihan terhadap hal itu. Untuk perkara Bahasa Inggris itu dia setuju, tetapi dia tidak setuju jika pria itu adalah orang asing.
Suatu siang, guru les Bahasa Inggris-nya menelepon dan Ibu Kim Jun terlihat gugup.
"Guru Bahasa Inggris itu akan datang, belajarlah dengan baik. Ibu akan keluar untuk berbelanja."
Selalu seperti itu. Ibu Kim Jun akan terburu-buru meninggalkan rumah dengan berbagai alasan saat guru les menelepon dan mengatakan akan segera datang. Mungkin sang ibu bosan berdebat dengannya tentang siapa sesungguhnya pria guru les tampan itu sehingga setiap kali guru les itu tiba di apartemen mereka, Ibu Kim Jun akan buru-buru mengatakan dia punya banyak urusan.
"Apakah menurutmu Bahasa Inggris-ku sangat payah sehingga ibuku malu berada di sekitarku saat jam les privat?"
Pria yang menjadi guru les privat Kim Jun hanya tersenyum. Dia meyakinkan Kim Jun bahwa sikap ibunya wajar saja.
"Aku rasa bukan hanya ibumu yang bersikap berlebihan menghadapi suneung. Itu wajar."