Mohon tunggu...
Apriliana Limbong
Apriliana Limbong Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Sosial dan Kemasyarakatan

Pegiat sosial di lingkungan sekitar. Pengagum SBY.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Keluarga TKI Senang Bisa Berjumpa Presiden

1 April 2014   14:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata, yang terancam hukuman pancung bukan hanya satinah. Masih ada puluhan bahkan ratusan lainnya yang menunggu vonis atau eksekusi hukuman. Apakah pemerintah diam? Ternyata tidak! Untuk masalah Satinah saja, pemerintah  sudah menanganinya sejak lama. Ketika publik ribut-ribut soal ini, pemerintah sudah berada di tahap negosiasi angka diyat, atau denda. Angka diyat berhasil diturunkan dari 45 ribu riyal menjadi 15 ribu riyal. Pemerintah masih terus menawar sampai angka 12 ribu riyal.

Di sela-sela waktu cutinya untuk berkampanye, SBY masih sempat menangani masalah TKI. Menurut Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara, dalam setiap kunjungan ke berbagai daerah selama berkampanye dan berstatus sebagai cuti resmi, SBY tetap menjalankan pekerjaannya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Pengiriman surat permintaan penangguhan hukuman ke raja Arab Saudi dilakukan pada saat berkampanye.

Akhir pekan lalu, ketika berada di Semarang untuk berkampanye, SBY juga kembali melakukan pekerjaannya sebagai presiden, yaitu dengan menjumpai para keluarga TKI yang terancam hukuman, Ada 4 keluarga yang berasal dari sekitar Jawa Tengah, ikut dalam pertemuan itu, termasuk keluarga Satinah. Dalam kesempatan itu SBY menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengupayakan penyelamatan TKI, mulai dari pendampingan oleh petugas KBRI, sampai ke pendampingan oleh pengacara. Bahkan ketika sudah divonis pun, pemerintah masih terus mengupayakan usaha pembatalan hukuman melalui jalur diplomasi atau pengurangan diyat..

Mendengar penjelasan dari pemerintah, para keluarga paham bahwa selama ini pemerintah sudah bekerja. Mereka merasakan bahwa keluarga mereka diperhatikan, tidak seperti pemberitaan selama ini yang seolah-olah menunjukkan pemerintah cuek terhadap TKI. Para keluarga juga menyadari bahwa jumlah TKI yang bermasalah di Arab Saudi memang banyak,. Bukan hanya satu atau dua orang, melainkan sampai ratusan orang. Bukan hal mudah menangani ratusan TKI bermasalah dengan berbagai problem hukum.

Pada akhir acara, para keluarga itu mengucapkan terima kasih atas perhatian dan upaya pemerintah. Meskipun mereka sendiri sudah pasrah dengan nasib keluargnya di Arab Saudi. “Matur nuwun saget...” begitu ucap mereka, khususnya kepada Presiden SBY yang mengundang mereka untuk bertatap muka langsung di Semarang.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun