Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Keluarga TKI Senang Bisa Berjumpa Presiden

1 April 2014   14:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13 51 11


Ternyata, yang terancam hukuman pancung bukan hanya satinah. Masih ada puluhan bahkan ratusan lainnya yang menunggu vonis atau eksekusi hukuman. Apakah pemerintah diam? Ternyata tidak! Untuk masalah Satinah saja, pemerintah  sudah menanganinya sejak lama. Ketika publik ribut-ribut soal ini, pemerintah sudah berada di tahap negosiasi angka diyat, atau denda. Angka diyat berhasil diturunkan dari 45 ribu riyal menjadi 15 ribu riyal. Pemerintah masih terus menawar sampai angka 12 ribu riyal.



Di sela-sela waktu cutinya untuk berkampanye, SBY masih sempat menangani masalah TKI. Menurut Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara, dalam setiap kunjungan ke berbagai daerah selama berkampanye dan berstatus sebagai cuti resmi, SBY tetap menjalankan pekerjaannya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Pengiriman surat permintaan penangguhan hukuman ke raja Arab Saudi dilakukan pada saat berkampanye.



Akhir pekan lalu, ketika berada di Semarang untuk berkampanye, SBY juga kembali melakukan pekerjaannya sebagai presiden, yaitu dengan menjumpai para keluarga TKI yang terancam hukuman, Ada 4 keluarga yang berasal dari sekitar Jawa Tengah, ikut dalam pertemuan itu, termasuk keluarga Satinah. Dalam kesempatan itu SBY menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengupayakan penyelamatan TKI, mulai dari pendampingan oleh petugas KBRI, sampai ke pendampingan oleh pengacara. Bahkan ketika sudah divonis pun, pemerintah masih terus mengupayakan usaha pembatalan hukuman melalui jalur diplomasi atau pengurangan diyat..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun