Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Noormah (Bagian Empat)

24 Oktober 2020   13:52 Diperbarui: 24 Oktober 2020   13:56 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh yang suka merebuskan air buat mandi itu ya?"

"Iya, dulu awalnya Bapak sama Noormah gak setuju mereka menikah, sebab Ira itu sudah seperti anak kandung sendiri, tapi mereka udah terlanjur saling cinta, akhirnya sebagai orang tua Bapak gak bisa berbuat apa-apa lagi,"

"Ira,  Bapak asuh dari kecil?"

"Nggak, usia nya udah 17 tahun pas ikut kami,"

"Oo gitu? Orang tuanya gak ada?"

"Ada, pernah kami masukan ke dalam Koran dan Ibu kandungnya datang ke rumah, tapi Ira gak mau ikut dengan Ibu kandungnya dan malah memilih untuk tetap ikut bersama kami, akhirnya kami ada 9 orang di rumah itu, dua perempuan selebihnya laki-laki, Noormah itu sayang betul sama Ira, tidurnya aja kadang masih di kamar kami, padahal dia kami buatkan kamar tidur sendiri dan abang-abangnya itu semua sayang sama dia."

"Iya, gimana ceritanya kok Ira bisa ikut dengan keluarga Bapak di Kandis?"

"Siang itu cuaca di Pasar Kandis lumayan cukup panas, Bapak kan dari dulu suka duduk di Warung Kopi, bapak dulu dapat imbalan untuk jasa keamanan di pasar itu. Dan waktu itu Bapak melihat ada seorang gadis tanggung yang baru di turunkan oleh Mobil dan sepertinya tengah kebingungan. Karena kasihan, Bapak datangi dan tanya tujuannya mau kemana, dan dia bilang mau mencari Ibu nya. Bapak tanya Ibu nya tinggal di daerah mana tapi dia gak tau alamat Ibunya, jadi bapak telepon Noormah, ini ada anak gadis yang sedang mencari Ibu kandungnya, kalau mau merawat nanti tak bawak pulang, Noormah setuju, akhirnya gadis tanggung itu Bapak bawak pulang."

"Oh gitu, trus?"

"Sama Noormah, anak gadis itu di ganti namanya, awalnya nama dia Feni tapi sama Noormah di ganti Ira,"

"Ira mau?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun