Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendamba Ketiadaan

1 Oktober 2020   15:02 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen eend gembel

Aku selalu mengadu pada Tuhan, bertanya antrianku nomor berapa, kala melihat orang-orang disekelilingku sudah sampai pada antriannya, mereka tersenyum melambaikan tangan, meninggalkan dunia yang penuh dengan kepalsuan.

Terkadang aku meminta pada Tuhan agar antrianku dipercepat, karena aku tak mau menyakiti lebih lama orang-orang disekitarku. Baik sikap, kata bahkan tulisan recehan milikku yang mungkin sedikit menggores perasaannya.

Biarlah aku mengalah dengan rembulan masih utuh dalam peluk. Untuk apa hidup Jika hanya  menambah luka untuk sekitar. Bila ketiadaanku diharapkan, aku akan menghadap Tuhan dengan senyuman, karena aku dapat merasakan cinta yang sebenarnya cinta dalam keabadianku bersama Tuhan dan cinta sejatiku.

ADSN1919

Tayang di Secangkirkopibersama.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun