Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sepasang Mata Menatap

25 Januari 2020   00:00 Diperbarui: 7 Maret 2020   12:14 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi unsplash.com

Seperti beberapa purnama yang lalu
Sepasang mata tetap menatap
Setiap  senja ia hadir
Tak berkata hanya menatap

Mata saling bertatap, bersekat
Kerinduan terpancar
Sepasang hati saling bergumam
Rindu

Ruang hati masih seperti dulu
Meluah rasa
Tak bersekat
Lembut

Tatapan selalu hadir
Terawasi gerak gerik
Menatap  terasa perih
Sendu berkaca

Tak terucap tapi terasa
Perih
Menanti di jalan sunyi
Pertemuan

Menanti dan terus menanti
Pintu terbuka
Langgam mengiring
Bahagia

Tetap disini
Untukmu

Adsn1919

Cirebon, 250120

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun