Titik-titik malam semakin kelam, terdengar nyanyian sunyi menyayat hati, suara kesedihan  seorang perempuan, kidung sunyi berselimut air mata, menanti kekasih hati dijalan  sunyi.
Perempuan berkidung sunyi dengan tangan berlumur darah, menggenggam erat sebongkah hati, berhasil ia rebut kembali dari pencuri hati, melewati onak duri, menunggu di jalan sunyi.
Cinta sejati akan menemui, memberikan hatinya pada lelaki sunyi, kidung sunyi sebagai pertanda  bahwa ia pemenang pertarungan, tak ingin sebongkah hati tercuri.
---
Dalam pekat malam lelaki sunyi mendengar kidung sunyi, ia datangi perempuan kekasih hati, berjuang demi cinta sejati, sebongkah hati ditempatkan diruang hati terdalam, tak seorangpun akan mencurinya. Tak ingin kehilangan perempuan berkidung sunyi.
Hati lelaki sunyi tersimpan rapi pada rongga hati perempuan berkidung sunyi, hati itu masih utuh. Cinta mereka abadi di jalan sunyi. Selamanya.
Dipenghujung malam terdengar kidung sunyi berkisah cinta sejati di jalan sunyi.
ADSN1919
Jalan Sunyi, 090919