Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Diam

19 Oktober 2018   20:50 Diperbarui: 21 Oktober 2018   09:16 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam bukan tak bersuara
Bukan tak memilih
Bukan pula tak peduli
Biarlah dalam diam ku memilih

Diamku untuk melihat
Apakah pelangi masih berwarna warni
Ataukah terselip warna hitam?
Ternyata pelangi masih berwarna cerah

Diamku untuk merasakan
Aroma tubuh khasmu
Apakah tercampur wangi lain?
Ternyata wangi itu tetap sama

Dalam diam masih terlihat senyummu
Kejora masih bercahaya di langit hitam
Cahaya lembut menerpa
Menyapu seluruh tubuh

Diamku membawa rindu untukmu
Menanti tangan kekarmu
Merangkul erat rasa cinta
Bisikan lembut terdengar " engkau tak sendiri"

ADSN, 191018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun