Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Memanggilmu Cinta

18 Mei 2018   21:39 Diperbarui: 21 Oktober 2018   18:45 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kata merayu menggelayut tak terbendung, mata bertatap tak berkata, debaran jantung tak berirama, hati bercakap dalam diam.

Tergores kata penuh makna, melambung asa menembus langit ke tujuh, begitu kuat panahan asa. 

Aku memanggilmu cinta, selalu memberi sinar kejora di hati, keteduhan rembulan kau sandingkan, hangat mentari pagi kau beri, panasnya kau simpan.

Selalu ku panggil kau cinta, onak duri kau halau, tak pernah kau buat kata tak bermakna, bersamamu adalah lukisan terindah dalam hidup, berbingkai kesucian hati, berkuas panah asmara berwarna pelangi.

Untukmu aku memanggilmu cinta.

ADSN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun