Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Salam Rindu

21 Maret 2018   18:08 Diperbarui: 21 Maret 2018   18:15 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah engkau memahaminya?

Salam rindu untukmu kekasih 

Rindu sedalam-dalamnya rindu 

Menyatu dengan helaan nafas 

Serta merahnya darah dalam tubuh 

Salam rindu untukmu kekasih 

Ku rindu menghapus tetesan saos disudut bibirmu

Ku hapus dengan kecupan kecil 

Salam rindu untukmu kekasih 

Seperti rindunya Qais dan Laila 

Tak pernah habis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun