Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum., lahir pada 13 Oktober 1976 di Sragen. Ia dikenal sebagai dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sosoknya bukan hanya seorang akademisi, melainkan juga seorang aktivis literasi yang telah memberikan banyak kontribusi dalam dunia pendidikan dan kebudayaan.
Perjalanan akademiknya dimulai pada tahun 1999 ketika ia menempuh pendidikan Sastra dan Linguistik Indonesia di Universitas Sebelas Maret. Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan studi magister di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan konsentrasi kajian budaya berfokus pada linguistik, kemudian menuntaskan studi doktoral di bidang Cultural Studies di UGM dengan spesialisasi linguistik dan pragmatik. Latar belakang pendidikan ini memperkokoh keahliannya di bidang linguistik sekaligus memperluas cakrawala berpikirnya dalam ranah kebudayaan.
Selain sebagai pendidik, Dr. Rohmadi juga aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan sosial. Ia terlibat dalam Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI), mengabdikan diri dalam berbagai program sosial, serta mengurus Lembaga Literasi Arfuzh Ratulisa yang ia dirikan. Lembaga ini menjadi wadah untuk menumbuhkan budaya menulis dan membaca di tengah masyarakat, terutama generasi muda. Julukan "Bapak Ratulisa" yang melekat pada dirinya berasal dari akronim rajin menulis dan membaca, yang juga menjadi filosofi hidupnya.
Dalam kesehariannya, Dr. Rohmadi dikenal sebagai sosok penulis yang produktif dan inspiratif. Ia senang berbagi motivasi kepada mahasiswa maupun rekan guru bahasa, baik melalui tulisan maupun pertemuan langsung. Kutipan-kutipan bijaknya kerap menjadi penguat semangat bagi mereka yang bergelut di dunia pendidikan dan literasi. Baginya, menjadi guru adalah profesi yang amat mulia, tidak hanya untuk kehidupan dunia, tetapi juga sebagai amal jariyah untuk akhirat. Menurutnya, seorang guru harus memiliki komitmen, integritas, serta keseimbangan antara kompetensi hardskill dan softskill. Filosofi ini tidak hanya ia terapkan dalam kehidupannya, tetapi juga ia tanamkan kepada para mahasiswa, kolega, dan masyarakat luas. Dedikasinya membuktikan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan jalan menuju peradaban yang lebih baik.
Selain kiprahnya dalam dunia pendidikan dan literasi, Dr. Muhammad Rohmadi juga dikenal sebagai akademisi yang sangat produktif. Ia telah menulis banyak artikel ilmiah, opini, serta buku yang menjadi rujukan penting dalam bidang bahasa, sastra, dan literasi. Tidak hanya di media cetak, gagasannya juga tersebar melalui berbagai jurnal bereputasi dan konten digital, termasuk video edukatif di YouTube. Karya-karyanya menunjukkan komitmen untuk terus mengembangkan literasi di berbagai lapisan masyarakat sekaligus memperluas jangkauan ilmu pengetahuan di era modern. Dengan kiprah yang luas, baik di bidang pendidikan, organisasi, maupun literasi, Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum. menjadi salah satu sosok penting dalam gerakan literasi Indonesia. Ia bukan hanya seorang dosen, melainkan juga inspirator yang menyalakan api semangat membaca dan menulis bagi siapa pun yang mengenalnya. Melalui karya, dedikasi, dan pengabdiannya, ia menegaskan bahwa literasi adalah napas peradaban yang harus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI