Dalam dunia Islam terjadi dikhotomi dalam ilmu, ilmu agama dan ilmu umum. Sehingga terjadi pemisahan lembaga pendidikan agama dan pendidikan umum. Salah satu problem yang dihadapi adalah filosufis- teoritis dalam memandang ilmu. Bagaimana cara memecahkan masalah tersebut?
1. Identifikasi Masalah (berbasis masalah yang ditemukan di lapangan)
Tantangan yang bersifat idiologis filosofis yang harus diselesaikan oleh Pendidikan Agama Islam terjadinya dikhotomi ilmu agama dan ilmu umum sehingga terjadi pemisahan Pendidikan agama dengan Pendidikan umum.
-
Pendidikan Agama Islam secara ideal diharapkan mampu menjawab deskralisasi dan eksternalisasi dinamika science dan teknologi dari titik esensial transenden. Proses desakralisasi dan eksternalisasi ini terjadi sejak awal transformasi science dan teknologi dari intelektual dan filosof Muslim kepada intelektual dan filosof Barat di Eropa, dengan menggunting nilai-nilai religiusitas sebagai akibat permusuhan intelektual dan gereja.
Dalam kondisi seperti ini yang terpenting untuk segera disadari dan selanjutnya diharapkan menjadi landasan dalam proses pembelajaran kita adalah adanya sebuah kesadaran bahwa pola “Bloom” saja tidak mewadahi untuk membentuk peserta didik yang sarat nilai.
Perlu disadari juga bahwa dalam wacana Islam terutama filsafat dan tasawuf dinamika akal (kognitif) itu tidak hanya sampai pada batas analisis saja. Sehingga proses pembelajaran yang seharusnya mempertimbangkan secara serius akan adanya keharmonisan tata ruhaniyah (akal, nafsu dan hati) dengan jasmani (Psikomotorik) dari peserta didik.
2. Penyebab Masalah (dianalisis apa yang menjadi akar masalah yang menjadi pilihan masalah)
Pendidikan Agama Islam sesungguhnya menghadapi permasalahan yang sangat serius dalam tataran filosofis, karena wacana pengetahuan dan teknologi saat ini berjalan tanpa kendali agama.
Peradaban modern, menolak segala yang disebut sebagai kebenaran yang tidak rasional, tidak bisa diverifikasi. Jika ini yang melandasi science dan teknologi maka secara pasti agama akan tersisihkan untuk tidak disebut terbuang. Sehingga menjadi alasan pisahnya Pendidikan umum sama Pendidikan berbasis agama.
Bagaimana ilmu agama dan ilmu umum dapat berjalan harmonis. Sehingga tidak terjadi pemisahan lembaga pendidikan Agama dan Pendidikan Umum
3. Solusi Dikaitkan dengan teori/dalil yang relevan Sesuaikan dengan langkah/prosedur