Satu persatu orang maju untuk menunjuk calon pemimpin mereka. Dua kandidat tersebut tak terdengar nama mereka saat duduk bercerita bersama masyarakat, sehingga Tono dan Toni yakin bahwa dari kubu mereka yang akan unggul.
Setelah pemilihan selesai, tinggal menunggu hasil siapa yang mendapatkan suara terbanyak. Hasilnya ternyata Tono hanya mendapatkan 50 suara, sedang lawannya mendapatkan 100 suara. Tono tak percaya mendengar hasil tersebut. Ia maju ke depan lalu memprotes dengan hasil tersebut dan menyuruh petugas pemungutan suara membaca ulang hasilnya. "Coba baca ulang hasilnya." Protes Tono. Saat dibaca ulang, hasilnya sama. Lawan nomor urut 02 yang unggul sedang nomor urut 03 tidak mendapatkan suara sama sekali.
Tak terima dengan kekalahan tersebut, Tono dan Toni bersekongkol untuk melakukan sesuatu. Mereka tak habis pikir lawan mereka unggul. Setelah ditelusuri, ternyata lawannya memanfaatkan keluarga besarnya untuk mendukung kemenangannya. Lawannya memanfaatkan cara ini sehingga unggul, karena di kampung tersebut keluarga mereka yang paling besar.
Setelah mematangkan rencana mereka, di awal kepemimpinan lawan politik, Toni dan Tono menyebarkan kesalahan-kesalahan masa lalu pemimpin mereka. Dengan nama samaran, dua pemuda ini lancar memualai aksi mereka. Tujuan mereka agar pemimpin saat ini mengundurkan diri. Keburukan-keburukan di sebarkan lewat media sosial, sehingga kabar-kabar yang disebarkan begitu cepat dibaca.
Banyak yang mulai resah dengan pemimpin mereka, karena pengaruh informasi yang beredar. Setelah melihat kegaduhan ini, Tono dan Toni yakin bahwa sebentar lagi pemimpin mereka akan tumbang. Karena pengaruh informasi yang disebarkan dan menimbulkan kegaduhan dan tekanan, lawan politik memilih mengundurkan diri. Setelah melihat usaha mereka berhasil, Tono mulai mencari simpati masyarakat berharap agar masyarakat bisa mengangkat sebagai pemimpin baru. Namun lagi-lagi usaha mereka mengambil alih kekuasaan gagal, karena pemerintah kabupaten menunjuk seorang staf menjadi pemimpin sementara di desa tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI