Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Lelaki Kecil

21 Juni 2020   17:51 Diperbarui: 21 Juni 2020   17:46 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di teras sebuah bangunan mewah, lelaki kecil duduk memencil 

Menyandarkan sejuta harapan pada tembok pembatas jalan 

Tatap matanya sayu, memandang tamu berlalu lalang dengan sejuta perlu 

Bibir menangkup menahan kelu, hingga berceloteh sepatah pun tak mampu 

Tangan mengawat di perut, menahan perih akibat kolon turut merintih 

Hanya kelipan mata menjadi pertanda, tubuh dekil pun butuh santapan 

Wanita muda berdandan ala penggoda turun dari tangga 

Penuh tawa bersama tuan tampan usai bergembira menikmati kemapanan 

Mengering buah mata ke arah bocah penuh  derita, lalu memandang dengan penuh tanya 

Nyonya muda pun paham, lalu menangkap isyarat dengan senyuman 

Sapa ramah pun dihadirkan, bagai peri memasrahkan penawar nan mujarab 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun