Menyalahkan Orang Lain: Proyeksi Kebencian pada Perempuan
Dalam banyak kasus, korban Bundy memiliki ciri fisik mirip, berambut panjang, gelap, dan belah tengah yang menyerupai mantan kekasihnya yang pernah menolaknya. Kekecewaan dan rasa rendah diri terhadap penolakan tersebut tampaknya diproyeksikan ke perempuan-perempuan lain. Melalui proyeksi ini, Bundy tidak melihat dirinya sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai korban penolakan yang "berhak" membalas dendam.
Pelampiasan Emosi: Displacement pada Korban Tak Berdaya
Alih-alih mengungkapkan marahnya secara terbuka pada sosok ibu atau mantan kekasih, Bundy mengalihkan kemarahan dan frustrasinya kepada perempuan muda yang tak berdaya. Ini adalah bentuk displacement, yaitu memindahkan emosi negatif dari objek yang menakutkan ke target yang lebih aman. Perempuan muda menjadi korban pelampiasan, karena tidak memberikan perlawanan maupun konfrontasi.
Pembenaran Rasional: Rasionalisasi sebagai Pelindung Ego
Dalam wawancara terakhirnya, Bundy menyalahkan pornografi atas dorongan sadistiknya. Ia berusaha meyakinkan publik bahwa kejahatannya adalah akibat dari pengaruh lingkungan, bukan dari dirinya. Ini adalah bentuk rasionalisasi, yakni membuat alasan yang tampak logis untuk membenarkan tindakan yang pada dasarnya tidak bisa diterima.
Kesimpulan: Mekanisme yang Gagal Melindungi
Dalam psikologi Freud, defense mechanism seharusnya membantu individu bertahan dari konflik batin secara sementara dan adaptif. Namun, pada Bundy, mekanisme ini justru menjadi struktur permanen yang memisahkan dirinya dari kenyataan, empati, dan kontrol moral. Ketika pertahanan psikologis gagal diimbangi dengan refleksi dan pertolongan, hasilnya bukan hanya kehancuran diri tetapi juga tragedi bagi orang lain.
Ted Bundy di Era Modern: Serial Netflix sebagai Cermin Psikologis
Ketertarikan publik terhadap sosok Ted Bundy tidak hanya berhenti pada kasus kriminalnya saja. Pada tahun 2019, Netflix merilis serial dokumenter berjudul "Conversations With A Killer: The Ted Bundy Tapes" yang menghadirkan rekaman wawancara asli Bundy selama proses persidangan dan sebelum eksekusinya. Serial ini memberikan gambaran langsung tentang cara Bundy berkomunikasi, membela diri, dan menunjukkan bagaimana ia menggunakan berbagai mekanisme pertahanan untuk mengaburkan kebenaran dan mempertahankan citranya.
Melalui rekaman tersebut, penonton bisa melihat bagaimana Ted Bundy berusaha menyangkal (denial), membenarkan tindakannya (rationalization), dan bahkan memproyeksikan kesalahan pada faktor luar. Dokumenter ini memperkaya pemahaman kita tidak hanya tentang fakta kriminal, tetapi juga konflik batin dan kompleksitas psikologis yang membentuk perilaku seorang pembunuh berantai.