Mohon tunggu...
Anugrah Fitria Berliannanda
Anugrah Fitria Berliannanda Mohon Tunggu... Dinas Sosial KBPP Kabupaten Pemalang

Saya adalah orang yang sangat energik yang penuh dengan keingintahuan untuk belajar dan bekerja dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ted Bundy: Ketampanan Yang Mematikan, Trauma Yang Memicu Teror

22 Mei 2025   09:47 Diperbarui: 22 Mei 2025   09:56 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youtube Fern: The Hunt For Ted Bundy

Menyalahkan Orang Lain: Proyeksi Kebencian pada Perempuan

Dalam banyak kasus, korban Bundy memiliki ciri fisik mirip, berambut panjang, gelap, dan belah tengah yang menyerupai mantan kekasihnya yang pernah menolaknya. Kekecewaan dan rasa rendah diri terhadap penolakan tersebut tampaknya diproyeksikan ke perempuan-perempuan lain. Melalui proyeksi ini, Bundy tidak melihat dirinya sebagai pelaku kejahatan, melainkan sebagai korban penolakan yang "berhak" membalas dendam.

Pelampiasan Emosi: Displacement pada Korban Tak Berdaya

Alih-alih mengungkapkan marahnya secara terbuka pada sosok ibu atau mantan kekasih, Bundy mengalihkan kemarahan dan frustrasinya kepada perempuan muda yang tak berdaya. Ini adalah bentuk displacement, yaitu memindahkan emosi negatif dari objek yang menakutkan ke target yang lebih aman. Perempuan muda menjadi korban pelampiasan, karena tidak memberikan perlawanan maupun konfrontasi.

Pembenaran Rasional: Rasionalisasi sebagai Pelindung Ego

Dalam wawancara terakhirnya, Bundy menyalahkan pornografi atas dorongan sadistiknya. Ia berusaha meyakinkan publik bahwa kejahatannya adalah akibat dari pengaruh lingkungan, bukan dari dirinya. Ini adalah bentuk rasionalisasi, yakni membuat alasan yang tampak logis untuk membenarkan tindakan yang pada dasarnya tidak bisa diterima.

Kesimpulan: Mekanisme yang Gagal Melindungi

Dalam psikologi Freud, defense mechanism seharusnya membantu individu bertahan dari konflik batin secara sementara dan adaptif. Namun, pada Bundy, mekanisme ini justru menjadi struktur permanen yang memisahkan dirinya dari kenyataan, empati, dan kontrol moral. Ketika pertahanan psikologis gagal diimbangi dengan refleksi dan pertolongan, hasilnya bukan hanya kehancuran diri tetapi juga tragedi bagi orang lain.

Ted Bundy di Era Modern: Serial Netflix sebagai Cermin Psikologis

Ketertarikan publik terhadap sosok Ted Bundy tidak hanya berhenti pada kasus kriminalnya saja. Pada tahun 2019, Netflix merilis serial dokumenter berjudul "Conversations With A Killer: The Ted Bundy Tapes" yang menghadirkan rekaman wawancara asli Bundy selama proses persidangan dan sebelum eksekusinya. Serial ini memberikan gambaran langsung tentang cara Bundy berkomunikasi, membela diri, dan menunjukkan bagaimana ia menggunakan berbagai mekanisme pertahanan untuk mengaburkan kebenaran dan mempertahankan citranya.

Melalui rekaman tersebut, penonton bisa melihat bagaimana Ted Bundy berusaha menyangkal (denial), membenarkan tindakannya (rationalization), dan bahkan memproyeksikan kesalahan pada faktor luar. Dokumenter ini memperkaya pemahaman kita tidak hanya tentang fakta kriminal, tetapi juga konflik batin dan kompleksitas psikologis yang membentuk perilaku seorang pembunuh berantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun