Mohon tunggu...
Anugrah Fitria Berliannanda
Anugrah Fitria Berliannanda Mohon Tunggu... Dinas Sosial KBPP Kabupaten Pemalang

Saya adalah orang yang sangat energik yang penuh dengan keingintahuan untuk belajar dan bekerja dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Fantasi Sedarah' Dan Ancaman Kekerasan Seksual Digital: Negara Harus Tegas Lindungi Anak dari Predator Siber

20 Mei 2025   09:47 Diperbarui: 20 Mei 2025   09:59 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup Komunitas Fantasi Sedarah Dari Unggahan Akun Rieke Jr. (Facebook)

Sanksi: Penjara hingga 10 tahun dan/atau denda hingga Rp10 miliar.

 Langkah Penegakan Hukum Harus Dipercepat

Meskipun META telah menutup grup dan Komdigi memblokir situs serupa, tindakan ini baru sebatas "pemadaman kebakaran". Negara harus:

  • Menangkap pelaku dan pengelola grup Fantasi Sedarah;
  • Melacak dan menyelamatkan korban anak, memberikan layanan rehabilitasi sosial dan psikologis;
  • Membangun mekanisme deteksi dini terhadap konten kekerasan seksual digital;
  • Memperkuat literasi digital dan pendidikan seksualitas berbasis hak anak.

 

Tanggung Jawab Negara dan Masyarakat

Negara wajib hadir bukan hanya sebagai pemadam kebakaran yang bertindak setelah kasus viral, tetapi sebagai pelindung aktif yang mengantisipasi, mendeteksi, dan menindak tegas segala bentuk kekerasan terhadap anak. Penegakan hukum atas pelaku, pendampingan korban, edukasi publik, serta reformasi platform digital menjadi bagian dari tanggung jawab kolektif.

Masyarakat, orang tua, pendidik, dan komunitas digital juga memegang peran penting dalam membangun lingkungan yang aman dan sehat bagi anak. Tidak ada ruang kompromi terhadap narasi yang membungkus kekerasan sebagai "fantasi pribadi".

 Penutup: Jangan Diam, Jangan Tunda

Kita tidak sedang menghadapi konten biasa---kita sedang berhadapan dengan bentuk kejahatan seksual yang terorganisir dan tersembunyi di balik kemudahan teknologi. Maka dari itu, mari kita tegaskan sekali lagi:

"Anak-anak bukan fantasi. Mereka adalah manusia yang berhak atas cinta, pendidikan, dan perlindungan. Negara dan masyarakat harus berdiri bersama: melindungi mereka---bukan membiarkan mereka dijadikan korban oleh tangan yang seharusnya mengasihi."

Ditulis oleh: Anugrah Fitria Berliannanda, Pekerja Sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun