Sayang, masihkah kau ingat menu favorit kita, jika sedang jalan berdua ? Entahlah mungkin saja kini kau sudah lupa. Terakhir kita menyantap makanan favorit itu akupun sudah lupa. 3 bulan, 6 bulan ataukah sudah setahun yang lalu. Dan sekarang entah angin apa yang membawaku hingga rindu itu kembali hadir mengisi relung-relung jiwaku yang teramat sepi. Sepi tanpa canda tawamu lagi.
Aku tak tahu kini kau berada dimana, kabar darimu pun kini tak ada lagi, tapi aku yakin kau telah bahagia bersama perempuan pilihanmu. Perempuan yang sangat kau jaga perasaannya dan tak ingin menyakitinya sekalipun.
Ahh.... yang aku ingat tiap kali ketempat makan favorit kita adalah semangkuk salad. Semangkuk salad yang kau tawarkan padaku mampu memberi rasa yang berbeda. Salad dengan berbagai macam buah dan beragam rasa bersatu dalam sebuah wadah, seperti itu pulalah rasa yang aku maknai saat bersamamu dulu. Rasa manis jika sedang bahagia dan tertawa bersama, rasa asin jika sedang menangis dan terluka dan rasa pahit disaat kau khianati kepercayaanku. Semua rasa itu bercampur jadi satu dalam bingkai rasa yang hingga kini masih sulit untuk aku netralkan menjadi rasa yang biasa-biasa saja.
Adakah rindu itu juga kau rasakan? Ataukah semua yang pernah kita lewati kini tak ada artinya bagimu? Entahlah tak perlu kau jawab, dirimupun kini telah bersamanya. Yang aku inginkan kini hanyalah menghilangkan rindu yang teramat sangat pada semangkuk salad, pun dirimu.
